Profil Tim IBL 2018/19: Satria Muda Pertamina

FOOTBALL265.COM - Satria Muda Pertamina Jakarta merupakan klub tersukses sepanjang sejarah Indonesian Basketball League (IBL) – dengan raihan 9 gelar juara sejak turnamen tersebut didirikan pada tahun 2003 silam.

Klub yang kini ditangani Youbel Sondakh tersebut juga berhasil tampil sebagai pemenang di musim 2017/18 setelah mengalahkan Pelita Jaya 69-64 di gim ketiga di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, bulan April lalu.

Menghadapi musim baru IBL 2018/19, Satria Muda telah mempersiapkan sejumlah rosternya yang mana tidak banyak berubah dari musim lalu.

Hanya saja kini mereka telah kehilangan seorang sosok vital, Christian 'Dodo' Ronaldo Sitepu, yang baru saja mengumumkan pensiun.

Perjalanan Satria Muda sebagai klub tersukses di IBL pun tentu tidak singkat. Awalnya, klub besutan Erick Thohir yang didirikan pada tahun 1993 tersebut berkompetisi di Liga profesional Kobatama di tahun yang sama dan berhasil memenangkan gelar 6 tahun kemudian, yaitu pada 1999.

Butuh waktu 5 tahun untuk Satria Muda kembali merasakan kemenangan. Akhirnya pada tahun 2004, mereka berhasil meraih gelar IBL pertamanya.

Kesuksesan pun terus berlanjut ketika Satria Muda menjadi juara bertahan selama 4 kali berurut-turut pada tahun 2006 hingga 2009.

Ketika IBL sempat berubah nama menjadi National Basketball League (NBL) pada tahun 2010, Satria Muda tetap melanjutkan dominasinya dengan tampil sebagai juara di tahun 2011, 2012, dan 2015. Hingga saat ini, Satria Muda sudah berhasil mengemas 10 trofi.

1. Roster, Pemain Bintang, dan Pemain Asing

Roster

Pemain Bintang

Jamarr Andre Johnson tentunya masih akan menjadi pemain andalan di tim Satria Muda musim ini. Jamarr sendiri tampil gemilang di partai puncak IBL musim lalu dan bahkan menyabet gelar Most Valuable Player (MVP) dengan total 21 angka yang berhasil dicetak.

Selain itu, gelar MVP tersebut bukan kali pertama baginya. Sebelumnya, Johnson sudah pernah meraih predikat serupa ketika masih berseragam CLS Knights pada tahun 2016.

Pemain Asing

Untuk musim ini, Satria Muda masih mempercayakan slot pemain asingnya kepada Dior Alexander Lowhorn.

Lowhorn berasal dari California, Amerika Serikat, yang bergabung ke Satria Muda tahun lalu. Kehadiran pemain berusia 31 tahun tersebut pun diharapkan dapat mempertahankan warna dan karakter skuat Youbel Sondakh musim ini.

Bersama Johnson yang juga berasal dari Amerika – namun kemudian dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia, keduanya telah membuktikan diri mampu beradaptasi dengan rekan-rekannya di Satria Muda. Hal tersebut pun juga telah mendapat apresiasi tinggi dari sang pelatih.

2. Strategi dan Prediksi Tim di IBL 2018/19

Strategi

Menjadi tim besar dan tersukses di Indonesia tentunya akan membuat Satria Muda menjadi salah satu klub yang paling disegani di IBL musim ini.

Untuk musim 2018/19, Satria Muda kemungkinan besar tidak akan mengubah banyak susunan pemainnya. Youbel akan mempertahankan skuat juaranya yang berhasil merebut gelar musim lalu.

Alasan Youbel tersebut tentunya dapat dimaklumi. Siapa pun pelatih tim olahraga yang baru saja memenangkan gelar pasti ingin mengulang racikan yang sama namun di sisi lain tidak menutup peluang bagi para pemain yang belum berkesempatan menunjukkan talentanya.

Di sisi lain, Satria Muda tentunya tidak lupa memperkuat amunisi timnya dengan memasukkan dua roster baru, yaitu Kristian Liem yang direkrut dari Stapac Jakarta dan Kelvin Tirta Sanjaya yang diambil dari draf IBL tahun ini.

Prediksi

Kombinasi pemain seperti Hardanius Audy, Arki Dikania Wisnu, Jamarr Andre Johnson, dan Dior Alexander Lowhorn kemungkinan masih akan menjadi pilihan utama Youbel.

Kehilangan Center seperti Dodo memang sedikit banyak memengaruhi skuat Satria Muda, namun masih ada Juan Laurent Kokodiputra dan Muhammad Rizal Falconi yang telah dipersiapkan untuk lebih memanfaatkan posisinya.

Musim baru IBL akan mulai bergulir pada 30 November 2018 mendatang. Tercatat ada 10 tim yang akan bertanding di 8 kota di Indonesia, yaitu Semarang, Jakarta, Denpasar, Solo, Bandung, Surabaya, Malang dan Yogyakarta.