Banyak Gamers Toxic, Atlet Game eSports Dota 2 Pindah ke League of Legends
FOOTBALL265.COM - Salah satu pemain game eSports Dota 2, Garter alias Ylli Ramadani, belum lama ini menelurkan curhatannya dalam sebuah kicauan panjang mengenai keputusannya beralik ke sang kompetitor, League of Legends (LoL).
Melalui akun Twitter pribadinya, Garter mengakui menyerah dari game yang membesarkan namanya tersebut. Alasannya cukup sederhana. Sifat toxic para gamers Dota 2 menjadi kunci kepindahannya ke LoL.
Menyadur dari laman Esports.id, tak hanya persoalan gamers toxic yang menjadi alasan kepindahannya ke League of Legens (LoL). Beberapa permasalahan dalam lingkup profesional game eSports Dota 2 juga menurutnya tak mengalami kemajuan pesat.
Garter mengambil contoh dari pengalamannya ketika rekan-rekannya direkrut dua hari menjelang Qualifier TI9 karena ada tim yang mendekati mereka dengan bayaran lebih mahal meski timnya telah berlatih selama berbulan-bulan.
Tak cukup sampai disitu, Garter juga pernah mengalami persoalan dimana hadiah turnamen Dota 2 yang ia menangi bersama rekan-rekannya tak kunjung ia terima.
Persoalan ini pun ditambah dengan banyak tim Esports yang kerap menjanjikan hal manis namun pergi ketika ia dan rekannya menuntut hak-haknya selama menjadi profesional gamers.
Sebelumnya, komunitas game eSports Dota 2 juga dibuat gempar oleh perseteruan N0tail yang merupakan juara The International dengan Doublelift yang merupakan profesional gamers dari League of Legends mengenai originalitas game masing-masing.