Turnamen Esports Jadi Modus Baru Penculikan Anak-anak di Depok
FOOTBALL265.COM – Banyak modus yang dilakukan para pelaku kriminal untuk melancarkan aksinya. Termasuk menggunakan sebuah turnamen Esports untuk melakukan aksi penculikan seperti yang terjadi di kawasan Depok, Jawa Barat, ini.
Dilansir dari laman Nusa Daily, setidaknya ada delapan anak kecil yang menjadi korban penculikan orang tak dikenal pada 27 Juni 2020. Modus yang digunakan, kedelapan anak ini diajak ke sebuah turnamen Esports.
Hal ini bermula saat delapan anak kecil berinisial RR (13), MR (13), EF (11), RD (13), KS (13), Li (11), Ag (12) dan Ba (13) tengah memainkan permainan tradisional di halaman parkir dekat Pasar Agung, Sukmajaya, pada Sabtu (27/06/20) WIB.
Menurut Kepala Seksi Humas Polda Metro Depok, AKP Elly Pandiansari, empat nama yang disebut pertama lolos dari aksi penculikan tersebut dan menceritakan kronologi penculikannya.
Anak-anak ini mengaku didatangi seseorang yang tak dikenal dan tiba-tiba mengundang kedelapan anak tersebut ke sebuah kompetisi Esports bergenre multiplayer.
“Sekitar pukul 8 malam, seorang pria dewasa yang tidak dikenal datang ke anak-anak (yang tengah bermain). Kemudian pria tersebut mengajak mereka ke turnamen Esports multiplayer di daerah Margonda,” tutur AKP Elly Pandiansari.
“Lalu anak-anak tersebut mengiyakan ajakannya dan berangkat bersama ke Margonda menggunakan transportasi umum dan turun lalu berjalan dekat halte UI di bawah fly over akses UI,” lanjutnya.
Beruntung keempat anak yang berhasil lolos ini mencium sesuatu yang salah dan berhasil melarikan diri dan melaporkan kasus ini ke kepolisian Depok.
Tak sampai satu minggu, kepolisian pun berhasil mengungkap kasus penculikan tersebut. Disebutkan oleh laman GGWP ID, keempat anak tersisa berhasil diamankan oleh pihak yang berwajib.
Alhasil kini kepolisian Depok pun berencana menyelidiki lebih lanjut dan berusaha mengungkap sindikat penculikan anak dengan iming-iming turnamen Esports seperti yang terjadi kepada delapan anak ini.