PBESI Usul Esports Masuk Kurikulum Sekolah, Sepakat?
FOOTBALL265.COM - Pengurus Besar eSports Indonesia (PBESI) menyebutkan jika eSports akan masuk kurikulum sekolah.
Ketua Bidang Humas dan Komunikasi PBESI, Ashadi Ang menyebut jika eSports sedang diproyeksikan untuk masuk kurikulum SMP dan SMA, namun lebih ditekankan ke SMK.
"Esports juga masuk di kurikulum sekolah kejuruan," kata Ashadi Ang dalam diskusi virtual 'Membangun Jenjang Karir Atlet Esports & Prestasi Bangsa', Rabu (24/11).
"Untuk masuk ke kurikulum, kami bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, juga Kementerian Pemuda dan Olahraga," sambung Humas PBESI tersebut.
Sebagaimana diketahui, industri eSports sudah berkembang dan banyak prestasi yang diukir anak muda Indonesia di level internasional, misalnya di Mobile Legends.
Selain itu, ada juga beberapa game eSports yang populer di Indonesia, misalnya PUBG Mobile, Free Fire, Valorant, Pro Evolution Soccer (PES), FIFA, Dota 2, dan lain-lain.
Esports bisa berkolaborasi dengan dunia pendidikan. Kolaborasi ini juga sekaligus bisa memperkenalkan besarnya ekosistem, peluang, dan pondasi eSports di level dunia.
"Ini dilakukan agar mindset semua orang benar tentang eSports," ucap Ashadi Ang.
Kemudian, Ashadi Ang juga mengatakan bahwa PBESI berencana membuat sebuah training center atau pusat pelatihan bagi atlet dan calon atlet eSports nasional.
"Training center berguna agar atlet dan calon atlet eSports dapat memiliki satu tempat untuk pelatihan, baik pelatda maupun pelatnas," tuntas Ashadi Ang.
1. Tanggapan Kemendikbud
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo menanggapi wacana game eSports masuk sekolah.
Menurutnya, Kemendikbud Ristek memang saat ini sedang membangun kurikulum baru yang lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan siswa, sesuai misi Menteri Nadiem Makarim.
"Ini yang disebut Mas Menteri kemarin saat perayaan Hari Guru Nasional, kurikulum yang lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan siswa," kata Anindito melalui akun Twitter @ninoaditomo.
"Tujuannya adalah memberi ruang yang besar bagi sekolah untuk merancang kurikulumnya sendiri," jelas Anindito lagi.
Dengan demikian, kerangka kurikulum yang terbaru, memberi ruang bagi sekolah untuk mengembangkan materi, termasuk metode pembelajaran sesuai minat dan bakat siswa.
Sehingga, sekolah bisa saja menggunakan konten spesifik seperti eSports agar masuk dalam kurikulum mereka, untuk mengasah kerja sama dan kreativitas siswa sekolah.