Kisah Agus Prayogo, Peraih Emas SEA Games 2023 yang Dulunya Anak Geng Motor
FOOTBALL265.COM - Agus Prayogo jadi peraih medali emas pertama untuk Indonesia dari cabang atletik di SEA Games 2023 Kamboja.
Agus Prayogo jadi yang tercepat di nomor maraton yang berlangsung di kawasan Situs Warisan Dunia, Angkor Wat, Siem Reap, Sabtu (06/05/23) dengan waktu dua jam 32,59 menit.
Medali emas tersebut merupakan yang ketujuh bagi Agus di ajang multievent SEA Games. Atlet asal Jawa Barat ini sudah terjun di ajang SEA Games sejak edisi 2009 di Laos.Â
Pada 2009, atlet 38 tahun itu merebut emas dari nomor lari 10.000 meter. Setelahnya, Agus kembali menjadi yang terbaik di nomor 10.000 m dan 5.000 m pada SEA Games 2011 di Palembang, Indonesia.
Emas berikutnya diraih atlet kelahiran Bogor, 23 Agustus 1985 itu pada SEA Games Singapore 2015 di nomor 10.000 m. Dua tahun berikutnya di SEA Games 2017 Malaysia, Agus kembali pertahankan medali emas di nomor 10.000 m.
Total, Agus Prayogo sudah meraih 13 medali di ajang SEA Games dari cabang nomor 10.000 meter, 5.000 meter dan maraton.
Meski sudah seperti 'raja lari' jarak jauh Indonesia, mungkin tidak banyak yang tahu jika Agus pernah hampir dikeluarkan dari sekolah saat masih duduk di kelas 3 SMP karena jarang masuk sekolah.
Selain itu, ia juga pernah bergabung dengan sebuah geng motor, sebelum akhirnya kembali fokus di olahraga lari dan berkarier di bidang militer khususnya TNI Angkatan Darat.
Berbincang dengan INDOSPORT.com beberapa waktu lalu, Agus Prayogo mengatakan mulai fokus jadi atlet saat di bangku kuliah. Bahkan, dia meninggalkan pendidikannya demi bisa masuk Pelatnas.
"Ada kesempatan dipanggil masuk ke Pelatnas, akhirnya kuliah tidak selesai hanya sampai tiga semester saja. Waktu itu masuk kuliahan semacam manajemen akutansi di Salatiga," tuturnya.
1. Gabung Geng Motor untuk Mengusir Kebosanan
Keputusan 'cabut' kuliah dan gabung Pelatnas didukung penuh keluarga. Tapi, Agus kemudian memutuskan vakum pada 2005 karena merasa jenuh dengan rutinitas latihan, belum lagi jarang ada event lari saat itu.
Saat vakum itulah, Agus memutuskan gabung dengan geng motor. Alasannya sederhana, hanya ingin bersenang-senang karena merasa kehilangan masa kecil lantaran fokus latihan.
"Sempat vakum dahulu, kemudian pulang ke Magelang sekitar 2005-an dan waktu itu lagi ramai-ramainya geng motor. Jadi saya beli motor Ninja dan gabung sama mereka," ceritanya.
"Cuma untuk mengisi kebosanan, karena dari SD bisa dibilang masa kecil hilang karena harus fokus latihan dan lainnya. Jadi ingin enjoy sebagaimana anak muda sewajarnya. Jadi ikut geng motor, punya teman baru, dan rasain dunia yang berbeda," imbuh pria bertinggi 172 cm itu.
Pada 2007, Agus Prayogo kemudian mendaftar dan diterima di TNI AD. Dia menjalani masa pendidikan setahun dan resmi jadi tentara pada 2008 dan mulai berdinas.
Karena masuk lewat jalur prestasi, dia kemudian ditempatkan di bagian jasmani. Pekerjaan Agus di TNI AD saat itu tidak jauh dari olahraga misalnya seperti mengecek kondisi fisik tentara.
Pada 2009, Agus lantas ikut seleksi Pelatnas dan lolos. Dia jalani SEA Games pertamanya di Laos dan langsung sumbang medali emas.
2. Momen Terbaik
"Setelah jalani pendidikan 1 tahun di tentara jiwa nasional lebih lebih tinggi dan akhirnya langsung juara SEA Games 2009 padahal juara PON juga belum pernah," kenangnya.
Bagi Agus, momen terbaik selama jadi atlet adalah saat berdiri di atas podium pertama di ajang internasional.
"Rasanya senang dan enjoy sekali waktu hormat ke bendera dan lagu Indonesia dinyanyikan di negara orang," katanya.
Menariknya lagi, Agus Prayogo mengaku sebenarnya tidak terlalu suka olahraga. Dia justru saya lebih suka musik dan keahliannya adalah main gitar.
Band favorit pria 38 tahun itu juga tak main-main karena aliran musiknya cadas seperti Guns N Roses, Red Hot Chili Papers dan Muse. Untuk dalam negeri, dia menyukai Boomerang dan Bondan Fade 2 Black.