Layakkah Menyebut Conor McGregor Sebagai Muhammad Ali-nya UFC?
FOOTBALL265.COM -Conor McGregor disebut-sebut sebagai Muhammad Ali-nya dunia MMA. Layakkah ia menyandang julukan tersebut?
Siapa yang tidak kenal dengan sosok nyentrik penuh sensai dari dunia olahraga bela diri tarung bebas MMA, bernama Conor McGregor? rasanya publik sudah banyak yang mengenalnya.
Ya, pria asal Irlandia Utara itu adalah atlet ternama MMA yang bergelut di arena UFC. Sederet prestasi bergengsi sudah banyak ia menangkan termasuk di dua divisi di UFC.
Hal tersebut membuat Conor McGregor dinilai memiliki kemampuan menyerupai legenda tinju Amerika Serikat, Muhammad Ali.
Hal itu diungkap oleh legenda tinju Irlandia, dan juga pelatih Conor McGregor Phil Sutcliffe.
"Conor McGregor adalah Muhammad Ali dari UFC," kata Phil Sutcliffe dikutip dari situs Marca.
"Hal itu bisa dilihat dari cara Conor McGregor menghindari dan membaca serangan lawan. Dia bisa menghindari serangan dengan menggerakkan tubuh dan kepalanya," ujar Phil Sutcliffe.
"Etos kerja Conor McGregor sangat luar biasa. Dia seperti sebuah mesin di film kartun. Tubuh McGregor adalah mesin," tuturnya.
The Notorius seakan bangga dengan julukan itu, dan membiarkan netize memperdebatkan persandingan tersebut di kolom komentar Channel Youtube TheMacLife.
Layakkah Conor McGregor Dijuluki Muhammad Ali UFC?
Conor McGregor merupakan magnet di ajang UFC, dengan banyak sorotan positif maupun negatif yang kerap mengikutinya di dalam maupun luar oktagon.
Aksinya dalam bertarung kerap menjadi headline pemberitaan bagi media-media dunia, termasuk kala menjajal olahraga lain yakni tinju melawan Floyd Mayweather pada tahun 2017 lalu. Namun sayang, dirinya kalah dalam ronde ke-10.
Kendati begitu, McGregor di UFC cukup tangguh. Ia merupakan juara di dua kelas berbeda di UFC. Dia juara di kelas bulu pada Juli 2015 di UFC 189 setelah mengalahkan Chad Mendes.
Lima bulan berikutnya McGregor juara kelas ringan di UFC 189 setelah menumbangkan Jose Aldo lewat kemenangan KO, Desember 2015. McGregor jadi petarung pertama di UFC yang mampu jadi juara di dua kelas secara bersamaan.
Prestasi yang ditorehkan McGregor dalam arena UFC nampaknya membawa berkah tersendiri bagi dirinya di aspek lain.
Dikutip dari Give Me Sport, ia merupakan petarung dengan bayaran tertinggi di UFC, US$9,5 juta atau setara Rp133,5 miliar per satu laga diluar bonus dan sponsor.
Melihat faktor tersebut tidak ada salahnya jika menyematkan Conor McGregor sebagai Muhammad Ali-nya dunia UFC. Sebab keduanya sama-sama tangguh di bidangnya masing-masing.
Akan tetapi kepopuleran McGregor mulai tergerus seiring kehadiran Khabib Nurmagomedov yang juga mendapat julukan yang sama. Hanya ia lebih milih merendah.
"Saya pikir membandingkan Ali dan saya mungkin salah. Aku suka orang membandingkan kita, tapi menurutku itu tidak pantas," katanya.
"Hanya jika kita berbicara tentang fakta bahwa kita sama-sama juara dan sama-sama muslim. Tapi semua hal yang dia lakukan di luar ring memang tidak bisa dibandingkan," ujar Khabib.
Sinar yang dimiliki Khabib di UFC saat ini tidak lain karena kemenangan yang diberikan McGregor, dua tahun lalu.
Khabib dengan kesehariannya yang dikenal religius langsung menyita perhatian banyak pihak. The Eagle tetap tenang meski kerap diprovokasi dengan serangan McGregor jelang UFC 229.
Kesombongan McGregor berbuah kekalahan dari Khabib lewat submission. Sejak itu, pamor Khabib mulai melonjak.
Sebelum menang lawan McGregor, nama Khabib sebagai juara kelas ringan UFC setelah mengalahkan Al Iaquinta di UFC 223, April 2018 tidak segemerlap saat ini.
Situasi tersebut berbalik setelah Khabib mengalahkan McGregor. Khabib menanjak, sedangkan McGregor mulai ditinggalkan, meskipun tidak sepenuhnya terlupakan.