Bikin KO Petarung China dalam 10 Detik, Eko Roni Siap Bantai Musuh Bebuyutan Indonesia
FOOTBALL265.COM – Eko Roni Saputra siap kembali tampil di ajang ONE Championship, dan bertarung melawan musuh bebuyutan para petarung Indonesia, Chan Rothana.
Eko Roni vs Chan Rothana yang menjadi duel klasik striker versus grappler akan tampil di ONE: LIGHT OUT pada Jumat (11/3/22) pekan ini yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium.
Laga ini telah banyak dinantikan karena sarat akan cerita dibaliknya. Eko ingin meneruskan catatan kemenangan beruntun demi menembus peringkat lima besar di divisi flyweight, sedangkan Rothana ingin melengkapi catatan hat-trick kemenangan atas Indonesia.
Sebagaimana diketahui Rothana merupakan juara Kun Khmer, seni bela diri tradisional dari Kamboja dengan catatan lebih dari seratus kemenangan.
Meski laga terakhirnya di ONE Championship berakhir dengan kekalahan, namun ia dikenal sebagai kryptonite bagi atlet Indonesia.
Sebab, petarung 36 tahun tersebut telah mencatatkan kemenangan atas Rudy Agustian dan Abro Fernandes, dua mantan juara MMA nasional. Terlebih, dua kemenangan itu selalu diraih lewat Technical Knockout (TKO) pada ronde kedua.
Meski telah mengalahkan dua kompatriotnya, namun Eko Roni Saputra tak akan mengusung misi balas dendam, melainkan meraih kemenangan untuk dirinya sendiri.
“Sejak lama, salah satu lawan yang saya antisipasi adalah Chan Rothana. Tapi bukan berarti saya ingin membalas kekalahan orang Indonesia,” kata Eko, dari rilis yang diterima INDOSPORT.
“Saya bermain untuk diri saya sendiri dan ini tantangan bagi saya ke depannya. Kalau saya bisa memenangkan pertandingan ini, saya bisa naik level.
“Chan Rothana saya lihat kandidat yang cukup kuat juga, dia memiliki striking yang cukup baik. Jadi ini sebuah tantangan dan ujian bagi saya juga agar saya bisa bermain lebih baik,” lanjut Eko Roni Saputra jelang tampil di ONE Championship.
1. Eko Roni Bantai Petarung China Hanya dalam 10 Detik
Sebelumnya Eko Roni mampu tampil menakubkan dengan membanti Liu Peng Shuai dari China hanya dalam 10 detik, pada duel terakhirnya di ONE: BATTLEGROUND II pada Agustus 2021.
Kemenangan knockout tersebut sekaligus mencatatkan namanya sebagai pemilik KO tercepat di divisi flyweight ONE Championship.
Sejak saat itu, namanya mulai diperhitungkan sebagai kandidat pertama dari Indonesia yang layak jadi penantang juara dunia di masa depan.
Namun, ia harus terlebih dahulu masuk peringkat lima besar dan untuk meraih posisi itu, ia perlu mengalahkan beberapa petarung top lain seperti Rothana.
Meski Eko tak ingin menganggap laga nanti sebagai misi balas dendam, ia mengerti betul pentingnya kemenangan. Apalagi, saat ini ia tengah mencatatkan lima kemenangan beruntun yang semuanya diraih pada ronde pertama.
Eko tentu tak ingin kehilangan momentum dan bertekad menjadikan Rothana sebagai korban ledakan berikutnya di ONE Championship.
“Tentunya saya harus menang, tapi ‘kan tidak semudah itu. Dalam game kita tidak tahu hasilnya. Pasti ada kalah dan menang, tentunya saya ingin memenangkan pertandingan karena kalau kalah saya akan turun dan harus mengejar lagi.
"Kalau saya melihat situasi dan kondisi dalam lapangan. Saya tidak mau cepat-cepat untuk mengalahkan lawan di ronde pertama.
“Saya melihat kondisi di atas ring, saya akan bermain di striking dan di ground karena kombinasi ini saya lihat cukup bagus, dan saya akan coba bermain dengan pressure (menekan),” lanjutnya.
2. Tetap Junjung Sportivitas Meski Menjadi Rival
Eko pun mengaku menghormati lawan dan tidak ingin terlibat dalam drama di luar pertandingan. Baginya, laga baru akan dimulai saat bel pertandingan berbunyi dan selesai saat wasit mengangkat tangan sang pemenang.
“Chan Rothana petarung yang bagus. Statement dia juga bagus, tidak ada yang merendahkan atau meremehkan. Saya biasa saja, kalau ketemu negur juga tidak apa-apa. Yang penting di dalam ring, dia adalah lawan saya,” tegasnya.
Kemenangan atas rival kuat seperti Rothana bisa semakin mengatrol posisi Eko di divisi flyweight ONE. Apalagi jika berhasil menang lewat meyakinkan, ia berpeluang mendapat bonus 50 ribu dolar AS (RP 720 juta) dari CEO dan chairman ONE Chatri Sityodtong.
Namun, fokus utama Eko adalah memenangkan laga dan melanjutkan mimpi besarnya untuk menjadi Juara Dunia dari Indonesia.
"Itu bagus karena bonus adalah bentuk penghargaan atas perjuangan atlet yang sudah latihan keras dan mempersembahkan pertarungan yang bagus. Jadi bonus itu sebuah insentif. Pasti semua atlet mengharapkan itu,” ucapnya.
“Tapi kita tidak boleh terlena akan bonus besar. Mencoba menampilkan permainan cantik malahan bisa jadi kalah,” pungkasnya.