Profil Jeka Saragih, Calon Petarung Indonesia Pertama yang Bakal Dikontrak UFC
FOOTBALL265.COM - Jeka Saragih berpotensi jadi petarung pertama Indonesia yang akan dikontrak UFC dan berlaga di Oktagon.
Nama petarung Mixed Martial Arts (MMA), asal Indonesia, Jeka Saragih akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan menyusul dirinya akan beraksi di panggung UFC dalam program Road to UFC.
Sang petarung baru saja rampung menggelar sesi timbang badan dan face to face, dengan lawannya asal Korea Selatan, Ki Won-bin.
Pertarungan itu akan digelar di Etihad Arena, Abu Dhabi, Minggu (23/10/22) malam WIB di semifinal Road to UFC. Persiapan matang terus dilakukan oleh Jeka Saragih, demi bisa meraih hasil maksimal.
Jeka Saragih lolos sesi timbang badan, setelah ia memenuhi syaratnya yakni 155,5 pon atau sekitar 70,3 kilogram.
Sementara lawannya, Won Bin Ki, lebih sedikit berat yakni 156 pon atau 70,7 kg.
Usai timbang badan, Jeka dan Ki saling bertatap dalam sesi face off. Jeka terlihat percaya diri, dengan mengepalkan bogemnya ke arah petarung Korea Selatan itu.
Kedua petarung memperebutkan kemenangan dan tanda tangan kontrak dari UFC.
Jeka Saragih semakin menunjukan ambisinya untuk jadi petarung MMA pertama asal Indonesia yang beraksi di oktagon UFC.
Demi mewujudkan mimpinya itu, Jeka Saragih bahkan sampai berguru ke San Diego, Amerika Serikat, selama beberapa waktu, untuk fokus latihan.
Selama di San Diego, Jeka Saragih melakukan latihan secara intensif aga bisa melaju ke babak final. Lantas seperti apa sosoknya?
1. Profil Jeka Saragih
Jeka Saragih adalah atlet MMA asal Indonesia yang lahir pada 03 Juli 1995 lalu atau tepatnya berusia 27 tahun saat ini, dengan tinggi badan 181 cm.
Bagi Jeka Saragih, dunia bela diri bukanlah yang asing baginya karena ia pernah melakukannya sejak masih remaja lewat berlatih wushu.
Di tahun 2013, Jeka Saragih sudah tampil dalam tiga pertandingan di Filipina, meski belum berhasil menjadi juara.
Impian Jeka menjadi atlet beladiri berprestasi terbukti saat dirinya berhasil menyabet kemenangan dalam kejuaraan nasional wushu yang digelar di Yogyakarta.
Setelah kemenangannya tersebut, Jeka mendapat panggilan untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional di Sumatera Utara.
Namun keinginan Jeka berkarir dalam dunia beladiri mendapat penolakan dari orang tuanya. Jeka pun memutuskan pindah ke Batam untuk menjadi buruh.
Usai tinggal di Batam, Jeka Saragih tetap menggeluti keinginannya berlatih bela diri untuk ditekuni.
Ia pun memilih bergabung dengan klub bela diri di Batam, di antaranya Batam Fighter Club (BFC).
Jeka Saragih kemudian mendapat tawaran dari Yakop Sutjipto pemilik BFC untuk ikut serta dalam ajang kejuaraan One Pride TVone.
Jeka lolos seleksi dan masuk dalam petarung Grade A 70 Kg dan menjadi awal karirnya semakin moncer.
Pada April 2017, Jeka Saragih sukses meraih posisi jawara MMA One Pride kelas 70 kg. Ia berhasil mengalahkan petahana asalh Semarang Ngapdi Mulidy dengan TKO di ronde pertama.
Sejak itu namanya semakin dikenal oleh publik sebagai atlet MMA. Pada Juli 2018, Jeka Saragih diminta untuk membawa api obor Asian Games keliling Sumatera Utara.
2. Prestasi Jeka Saragih
Tahun 2013, Juara 1 Kejurnas Wushu Yogyakarta
Tahun 2017, Juara 1 MMA One Pride TVone Kelas 70 Kg
Tahun 2022, Juara Interim One Pride MMA Kelas Ringan 2022
Itulah profil Jeka Saragih atlet MMA kebanggan Indonesia yang bertarung di babak semifinal Road to UFC. Saat ini, sudah hampir satu bulan, Jeka berada di AS menjalani latihan intensif didampingi oleh pelatih berpengalaman yang melahirkan juara UFC.