Kelewat Besar, Keberadaan Khamzat Chimaev Dipertanyakan Bocah Ajaib UFC
FOOTBALL265.COM - Petarung kelas welter UFC, Stephen Thompson, mulai mempertanyakan keberadaan Khamzat Chimaev yang terlalu besar untuk bersaing di divisinya tersebut.
Khamzat Chimaev menjelma menjadi sensasi baru untuk jagat pertarungan MMA terutama kompetisi UFC karena kengeriannya dalam bertarung.
Apalagi, kengerian Khamzat Chimaev berlanjut dengan catatan kemenangan miliknya. Selama berkompetisi di UFC, The Borz tercatat berhasil mengoleksi enam kemenangan dan belum pernah sekali pun kalah.
Mengerikannya lagi, Khamzat Chimaev berhasil mengakhiri pertandingan sebelum menyentuh ronde ketiga dalam lima kemenangan terakhirnya.
Cuma satu pertarungan saja di mana Khamzat Chimaev berhasil meraih kemenangan dengan bermain di seluruh ronde, yakni saat menghadapi petarung asal Brasil, Gilbert Burns.
Kendati memiliki rekor yang mengerikan, Khamzat Chimaev sempat mendapatkan sorotan negatif dalam pertarungan terakhirnya saat berjumpa Kevin Holland.
Semula Khamzat Chimaev dijadwalkan bertarung melawan Gangster UFC, Nate Diaz. Namun duel tersebut terpaksa batal karena The Borz gagal memenuhi syarat berat badan untuk bisa tampil di divisi kelas welter.
Masalah ini menjadi sorotan. Presiden UFC, Dana White, bahkan mengindikasikan Khamzat Chimaev bakal tampil di kelas menengah di pertarungan selanjutnya.
Meski terindikasi bakal tampil di kelas menengah, Khamzat Chimaev justru memberikan kejutan dengan bersiap tampil menghadapi petarung yang dikenal dengan ujaran rasialisnya, yakni Colby Covington.
Rencananya pertarungan Khamzat Chimaev vs Colby Covington bakal terhelat awal tahun depan untuk mendampingi pertarungan trilogi Leon Edwards vs Kamaru Usman.
1. Seharusnya di Kelas Menengah UFC
Mendengar rumor pertarungan tersebut, sebagai salah satu jagoan di kelas welter, Stephen Thompson tidak merasa yakin keberadaan Khamzat Chimaev di divisinya tersebut adalah ide yang bagus.
Jagoan berjuluk Bocah Ajaib alias Wonderboy mengatakan bahwa Khamzat Chimaev seharusnya bersaing di kelas menengah UFC mengikuti kegagalannya memenuhi standar berat badan divisi kelas welter.
"Dari apa yang saya dengar, dia seorang petarung kelas welter yang begitu kuat," ucap Stephen Thompson dilansir dari BJPENN.
"Dia seharusnya berada di 185 (kelas menengah). Saya bahkan tidak paham kenapa dia masih di 170 (kelas welter). Saya tahu mereka berupaya untuk membuatnya bertarung melawan Colby Covington, yang mana saya pikir akan menjadi pertarungan seru."
"Itu akan menjadi duel yang seru melawan seseorang yang sama kuat dalam bergulat seperti Khamzat. Tetapi yang terpenting, apakah dia mampu memenuhi syarat berat badan? Bisakah dia melakukannya?" ujar Bocah Ajaib.
Mungkin alasan Khamzat Chimaev tetap ngotot tampil di kelas welter usai gagal dalam penimbangan berat badan kala bersua Kevin Holland lalu, karena The Borz belum menjuarai divisi tersebut.
Sedari awal Khamzat Chimaev memang sudah bertarung di dua divisi yang berbeda yakni kelas welter dan menengah, tetapi langkah tersebut dianggap tidak efektif oleh timnya.
Menurut sang pelatih, Andreas Michel, Khamzat Chimaev perlu fokus bertarung dalam satu divisi terlebih dahulu sebelum menguasai divisi lainnya seperti kelas menengah UFC.
Terbukti langkah tersebut benar adanya karena Khamzat Chimaev tinggal sedikit lagi bisa tampil dalam laga perebutan titel juara kelas welter menghadapi pemenang trilogi Leon Edwards vs Kamaru Usman jika berhasil mengalahkan Colby Covington nantinya.
Sementara untuk Wonderkid, Stephen Thompson tengah bersiap untuk kembali bertarung pada bulan depan menghadapi korban keganasan Khamzat Chimaev, Kevin Holland.
Sumber: BJPENN