Benarkah Olahraga Mencegah Depresi? Ini Faktanya
FOOTBALL265.COM – Selama ini orang-orang meyakini bahwa olahraga berkaitan dengan risiko lebih rendah terkena depresi. Sejumlah riset ilmiah membuktikan kebenaran dari keyakinan tersebut.
Studi baru, yang diterbitkan di dalam JAMA Psychiatry, menekankan pertanyaan apakah olahraga benar-benar mencegah depresi, atau apakah orang yang tidak mengalami depresi cenderung lebih aktif?
Hasil temuan, sebagaimana diungkapkan oleh peneliti Karmel Choi dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, menyatakan bahwa ada banyak bukti yang menyatakan bahwa olahraga memainkan peran penting mengurangi risiko depresi.
Meski demikian, para peneliti dalam riset tersebut juga menyodorkan sejumlah ukuran tentang depresi dan gejala depresi yang diakibatkan oleh aktivitas fisik. Mereka di antaranya diukur berdasarkan genetik orang dan riwayat medis mereka.
Nah, orang-orang yang memiliki riwayat genetik terkait dengan kemungkinan olahraga memiliki risiko lebih kecil mengalami depresi. Sebaliknya, orang-orang dengan riwayat depresi lebih kecil kemungkinannya berolahraga.
Kesimpulannya, olahraga bisa melindungi dari depresi, namun depresi tidak juga membuat seseorang malas berolahraga.
Penelitian tersebut merupakan salah satu bukti bahwa olahraga bisa mencegah depresi. Lantas, bagaimana dengan bukti ilmiah yang menyatakan olahraga memengaruhi kesehatan mental?
Football265.com mencoba merangkum tiga kajian ilmiah yang terkait dengan pertanyaan tersebut:
1. Olahraga Bisa Meningkatkan Terapi Depresi
Olahraga sejatinya bukanlah obat utama untuk mengatasi gangguan kesehatan mental, dan depresi sendiri juga bisa menghalangi Anda mendapatkan aktivitas fisik yang memadai.
Kendati olahraga bukanlah solusi terbaik untuk depresi, penelitian tahun 2018 membuktikan sebaliknya. Studi tersebut menemukan bahwa aktivitas fisik, terutama latihan ketahanan dengan angkat beban, bisa mengurangi gejala depresi. Selain itu, manfaatnya akan sama efektifnya dengan perawatan konvensional seperti terapi perilaku kognitif.
Studi lainnya juga menemukan bahwa hampir semua latihan, seperti kardio dan yoga juga bisa membantu mengurangi depresi.
Menurut para peneliti, latihan keras seperti angkat beban dan berlatih bisa memacu aliran darah ke otak, sehingga berpotensi mengubah struktur dan susunan sel. Olahraga dapat melepaskan hormon endorfin, yang memengaruhi mood. Yoga dan latihan napas bisa membantu meningkatkan fungsi ini.
2. Tidak Perlu Banyak Olahraga untuk Melihat Hasilnya
Penelitian lainnya membuktikan bahwa hanya dengan berolahraga intensitas ringan, ini juga membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
“Alih-alih duduk selama 15 menit, berlarilah 15 menit, atau alih-alih duduk selama satu jam, cobalah berjalan cepat selama satu jam. Itulah tingkat aktivitas yang benar-benar membuat perbedaan,” kata Stoller, rekan peneliti JAMA.
Sebuah penelitian terhadap 1,2 juta orang dewasa di AS pada tahun 2018 menemukan bahwa kesehatan mental yang lebih baik dapat dicapai dengan melakukan olahraga dua jam setiap minggu (20 menit per hari).
Selain itu, dikatakan juga bahwa olahraga terlalu banyak, enam jam per minggu, justru merusak kesehatan psikologis. Studi ini juga memperkuat temuan 2017 yang menyimpulkan hanya satu jam berolahraga selama seminggu sudah cukup mencegah depresi.
3. Tidak Perlu Olahraga yang Ekstrem
Anda perlu meluruskan kembali motivasi berolahraga dengan memahami kembali maksud dari ‘bergerak aktif’, karena ini sama sekali berbeda dengan berolahraga secara ekstrem.
“Hal-hal seperti naik tangga atau berjalan ke toko, atau mencuci piring atau merapikan cucian, yang sering tidak dianggap olahraga, bisa memiliki manfaat menguntungkan terhadap depresi,” kata Choi rekan peneliti studi JAMA.
Studi di tahun 2017 menyatakan bahwa olahraga ringan, seperti jalan kaki, lebih bermanfaat bagi kesehatan mental daripada olahraga berat. Bahan Federasi Aktivitas Fisik dalam pedomannya meyakini bahwa aktivitas-aktivitas kecil dalam semua jenis gerakan menyumbang manfaat kesehatan fisik dan mental.
Nah, bagi Anda yang masih terasa berat untuk mengunjungi tempat gym, berjalan kaki dalam waktu singkat juga sebenarnya sudah mampu membantu meningkatkan kesehatan fisik.