Wow! Medali Olimpiade Tokyo 2020 Rupanya Gunakan Bahan Daur Ulang
FOOTBALL265.COM - Perhelatan kompetisi olahraga terbesar di dunia, Olimpade Tokyo 2020 akan berlangsung tahun depan. Siapa sangka para juara akan mendapat medali dari bahan daur ulang.
Ketiga medali berbeda yakni emas, perak, dan perunggu kabarnya akan menggunakan bahan yang berasal dari telepon genggam bekas dan bahan-bahan elektronik lainnya.
Ide menggunakan bahan elektronik bekas ini muncul pada tahun 2017 lalu. Para komite penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 meluncurkan kampanye bertajuk 'Medali Semua Orang'. Kampanye ini mengajak seluruh kalangan masyarakat ikut berperan dalam pembuatan medali.
Kampanye itu sendiri berhasil mengumpulkan 79 ribu ton telepon genggam bekas dan alat elektronik kecil lainnya. Jumlah yang sangat banyak itu berhasil diolah untuk menghasilkan 32 kilogram emas, 3,5 ribu kilogram perak, dan 2,2 ribu tembaga dan seng.
Tidak hanya itu, tempat medali ini bahkan terbuat dari kayu pilihan dengan ukiran khas Jepang menggunakan teknik pelapisan ala kimono.
"Saya yakin teknik mencetak logam Jepang dan desain pembuatan terpadu dengan sangat baik. Kami memiliki medali terbaik di dunia dan hal ini merupakan hal yang membanggakan," ujar Komisaris Urusan Budaya Jepang, Ryohei Miyata dilansir laman berita CNN International.
Selain itu bentuk dari medali ini akan menggambarkan sosok Nike, dewi kemenangan Yunani. Untuk mendapatkan desain sempurna ini bahkan harus diadakan seleksi dari 400 orang terlebih dahulu.
"Saya tidak pernah menyangka desain yang saya kirimkan bisa menjadi karya terpilih. Saya harap medali ini bisa menunjukan kinerja keras para atlet, mencerminkan kejayaan, dan melambangkan persahabatan," ujar Junichi Kawanishi, pemenang desain medali yang terpilih.
Desain yang sangat elegan dengan makna mendalam menambah motivasi bagi para atlet olahraga untuk memenangkan kejuaraan Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Tidak hanya itu Olimpiade yang diselenggarakan 24 Juli-9 Agustus 2020 mendatang ini juga nantinya bernuansa futuristik.