x

Meski Didesak DPR RI, Menpora Belum Putuskan Penundaan PON XX

Rabu, 15 April 2020 12:31 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Lanjar Wiratri
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali belum memutuskan soal penundaan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.

FOOTBALL265.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali belum memutuskan soal penundaan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan digelar di Papua, Oktober tahun ini.

Meski telah mendapatkan desakan dari Komisi X DPR RI dalam rapat kerja di Jakarta, Rabu (15/4/20), namun Menpora mengatakan jika aspirasi tersebut akan disampaikan dalam rapat kabinet.

Baca Juga
Baca Juga

"Saya belum memutuskan tentang PON XX. Belum ada keputusan penundaan dalam Raker tadi. Dalam salah satu butir kesimpulan Raker tadi, Komisi X mendesak Menpora RI untuk menunda pelaksanaan PON XX," ujar Menpora Zainudin Amali dalam rilis yang diterima.

"Tentu itu adalah aspirasi dari DPR RI yang sangat diperhatikan oleh Menpora. Dengan berbagai masukan dari masyarakat termasuk KONI dan terakhir dari Komisi X DPR RI akan saya laporkan dalam rapat kabinet nanti yang diagendakan untuk pembahasan tentang PON XX," tambah Zainudin.

Lanjut Menpora, apapun keputusan yang akan diputuskan dalam rapat kabinet terbatas nanti akan dipedomani oleh pihaknya untuk melakukan langkah berikutnya. 

Menpora menambahkan, pemerintah pusat akan memutuskan soal PON XX dalam waktu dekat, mengingat saat ini negara tengah disibukkan oleh penanganan pandemi virus corona.

Baca Juga
Baca Juga

"Jadi tadi itu adalah desakan untuk penundaan tapi belum keputusan. Tunggu saja dalam waktu dekat keputusannya akan diumumkan oleh pemerintah. Sekarang ini semua masih terkonsentrasi untuk penangan pandemi covid-19," pungkasnya.

Desakan untuk menunda perhelatan PON XX kian kencang, menyusul wabah virus corona yang juga belum mereda dan pertumbuhan jumlah kasus positif corona terus bertambah di sejumlah daerah, termasuk di Provinsi Papua.

MenporaZainudin AmaliPON Papua

Berita Terkini