Lawan Kanker, Powerlifter Vietnam Ini Tampil di 5 Edisi Paralimpiade
FOOTBALL265.COM - Atlet powerlifting dari Vietnam, Chau Hoang Tuyet, sebentar lagi akan berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020.
Bukan kali pertama atau kedua, ini adalah partisipasinya yang kelima kali di ajang Olimpiade. Tentu, bukan waktu yang sebentar dan ia telah menunjukkan konsistensi serta dedikasi yang luar biasa di dunia olahraga.
“Ini adalah Paralimpiade kelima saya secara beruntun. Sebelumnya, saya sudah berkompetisi di Paralimpiade 2004, 2008, 2012, dan 2016,” ucapnya seperti dikutip dari laman vietnamnews.vn.
“Saya akan mengusahakan yang terbaik di kategori 55kh putri di Tokyo,” tambah atlet yang juga jago menjahit tersebut.
Chau Hoang Tuyet mengatakan, rutinitas latihannya belakangan sempat terganggu akibat pandemi Covid-19. Ia mengaku sudah cukup lama tidak terlibat dalam kompetisi-kompetisi besar untuk mengasah kemampuannya.
Meski begitu, ia yakin dirinya siap berkompetisi di Paralimpiade Tokyo 2020. Apalagi, ini adalah partisipasinya yang kelima dan ia tentu ingin menyumbang medali untuk negara yang dicintainya, Vietnam.
Chau Hoang Tuyet sendiri mengalami kelumpuhan pada dua kakinya saat usia enam tahun. Alhasil, ia hanya bisa mengandalkan dua tangannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Salah satu aktivitas yang kemudian membuatnya jatuh hati adalah menjahit. Beruntung, orang-orang terdekatnya pun sangat mendukung dirinya agar tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup dalam keterbatasan.
Ternyata, hasil jahitan Chau Hoang Tuyet dianggap bagus dan diskuai banyak orang. Hanya saja, sepertinya pujian dan sanjungan terhadap hasil karyanya belum cukup membuat hati wanita yang satu ini puas.
Ia masih ingin mencari kebahagiaan yang lain ketimbang terus-terusan duduk di depan mesin jahit sepanjang hidupnya.
Hingga pada akhirnya, ia memutuskan terjun sebagai atlet olahraga powerlifting. Ia mulai berlatih dengan rajin dan tekun, meski situasi di sekitarnya bisa dibilang kurang mendukung.
Bahkan beberapa kali ia harus mengalami kesulitan setiap pergi ke gym. Pasalnya, tidak banyak gym yang ramah terhadap para pelanggan difabel.
1. Kena Kanker
Dengan kursi rodanya, Chau Hoang Tuyet harus berkutat dengan jalanan yang bergeronjal dan bergelombang untuk sampai ke tempat gym.
Namun ia tidak mudah menyerah atau berkecil hati. Rintangan ‘receh’ semacam itu sepertinya tidak ada dalam kamusnya. Terlebih lagi, ia punya dukungan hebat dari keluarga dan orang-orang terdekatnya.
“Keluarga saya mendukung saya untuk mencari tempat latihan. Dukungan itulah yang membuat saya kuat melalui perjalanan jauh baik saat musim hujan maupun musim panas,” jelasnya.
Perjuangan Chau Hoang Tuyet tidak hanya berkutat pada olahraga powerlifting saja. Pasalnya, ia dinyatakan mengidap kanker tenggorokan pada tahun 2010 dan harus menjalani perawatan.
Ia pun harus rehat sejenak dari seluruh aktivitas olahraganya untuk fokus memulihkan kesehatan. Setelah dirawat selama satu tahun, ia kembali ke gym untuk berlatih, kemudian meraih tiket ke Paralimpaide London 2012.
“Jelang 20 tahun karier saya, bertanding di Paralimpiade London 2012 adalah kenangan yang paling indah. Selamat dari kematian dan menghadapi para atlet hebat, sambil ditemani sorakan penonton, sangat membahagiakan,” ujarnya.
Lalu pada ASEAN Para Games 2017, Chau Hoang Tuyet berhasil menggondol medali emas di kategori 55kg putri, saat usianya 42 tahun.
Selain sudah tampil di empat edisi Paralimpiade, ia juga menyandang sebagai ratu powerlifting di Asia Tenggara berkat konsisten tampil di banyak gelaran, mulai dari ASEAN Para Games 2007, 2009, 2011, 2013, 2015, dan 2017.
Kini, di usianya yang telah menginjak 46 tahun, semangat Chou Hoang Tuyet belum luntur. Ia akan kembali menjajal peruntungannya di Paralimpiade Tokyo 2020 yang bakal bergulir pada 24 Agustus mendatang.