Jadi Calon Tunggal, Indonesia Terancam Gagal Tuan Rumah World Beach Game
FOOTBALL265.COM - Indonesia terancam gagal menjadi tuan rumah ajang World Beach Game setelah mendapatkan sanksi daro WADA (Badang Anti-Doping Dunia).
Indonesia menjadi calon tunggal untuk ajang World Beach Game 2023. Akan tetapi rencana tersebut kini menjadi rumit setelah Badan Anti-Doping Indonesia (LADI) dinyatakan tidak patuh oleh aturan yang ditetapkan WADA.
LADI diklaim gagal menerapkan program pengujian yang efektif. Akibatnya Indonesia dilarang menjadi tuan rumah setiap ajang regional, kontinental, serta Kejuaraan Dunia.
Artinya, Indonesia hanya dapat secara resmi diberikan hak menjadi tuan rumah World Beach Game 2023 setelah WADA menyatakan LADI memenuhi prosedur yang berlaku.
Direktur Jenderal WADA, Olivier Niggli, mengatakan kepada insidethegames bahwa dirinya berharap LADI bisa segera menyelesaikan masalah yang sedang disorot oleh badan pengawas global.
Lebih lanjut Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pun telah berupaya menjalin komunikasi dengan WADA untuk membantu percepatan pembebasan sanksi yang menjerat LADI.
World Beach Games semula dijadwalkan berlangsung pada 2021. Namun, akibat dampak wabah virus corona maka ajang itu ditunda hingga 2023
Association of National Olympic Committees (ANOC) sendiri akan segera bertandang ke Indonesia untuk memeriksa persiapan.
ANOC juga mengumumkan bahwa Rusia, Australia, dan Taiwan telah menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah World Beach Games 2025.
Kemudian Arab Saudi menjadi satu-satunya negara yang menyatakan niatnya untuk menjadi tuan rumah World Beach Games 2027.
.
1. Penunjukan Tuan Rumah World Beach Game
Pada Agustus lalu ANOC telah membuka penawaran bagi negara-negara yang ingin menjadi tuan rumah World Beach Games 2023.
Hong Kong dinilai menjadi kandidat terdepan untuk dipilih jadi tuan rumah dari ajang voli pantai bergengsi tersebut. Akan tetapi ANOC akhirnya malah memilih Indonesia.
Saat ini Rusia juga sedang menjalani hukuman dari WADA akibat tidak patuh terhadap aturan doping. Negara tersebut tidak bisa menyelenggarakan acara multi-olahraga sampai sanksi selesai pada Desember 2022 mendatang.
Sebelumnya Rusia ketahuan telah memanipulasi data Laboratorium Moskow tentang hasil tes doping.