x

Parah! Timnas Esports Indonesia Diperlakukan Tak Adil di SEA Games 2023 Kamboja

Rabu, 12 April 2023 13:14 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
Timnas Esports Indonesia saat meraih medali perak nomor team Mobile Legends SEA Games 2021 di Hanoi National Conventional Center, Jumat (20/5).

FOOTBALL265.COM - Timnas Esports Indonesia mengaku diperlakukan tidak adil oleh panitia pelaksana SEA Games 2023 di Kamboja. Begini ungkapan Sekjen PB ESI.

Ajang pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara, SEA Games 2023 sudah di depan mata. Perhelatan ini akan segera dimulai pada 5 Mei 2023 di Phnom Penh, Kamboja.

Salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan di SEA Games 2023 adalah olahraga elektronik alias Esports.

Cambodia Esports Federation merilis ada enam game yang dipertandingkan di SEA Games 2023, yakni Mobile Legends, PUBG Mobile, dan League of Legends: Wild Rift.

Kemudian sisanya adalah game Personal Computer (PC), mulai dari Crossfire, Attack Online 2, serta Valorant yang baru kali ini dipertandingkan di kancah SEA Games.

Baca Juga

Sebagai salah satu negara dengan potensi Esports terbesar, Indonesia tentu membidik medali emas di SEA Games 2023. Hal ini disampaikan oleh Badan Timnas Esports Indonesia.

"Kita selalu menanamkan kepada semua perwakilan Indonesia untuk bertekad membawa pulang medali emas," kata Wakil Ketua Badan Timnas Esports SEA Games, Christian Suryadi.

Baca Juga

"Secara detail kami menargetkan empat medali emas, tiga perak, satu perunggu," jelas Christian Suryadi kepada media.

Namun entah mengapa, Sekretaris Jenderal PB Esports Indonesia (PB ESI), Frengky Ong baru-baru ini terlihat emosi dan meluapkan kekesalannya di media sosial Instagram.

Menurutnya, Timnas Esports Indonesia diperlakukan secara tidak adil oleh panitia pelaksana SEA Games 2023 Kamboja.

Baca Juga

1. Sekjen PB ESI Bongkar Keanehan SEA Games 2023

Timnas Esports Indonesia meraih medali perak nomor team Mobile Legends SEA Games 2021 di Hanoi National Conventional Center, Jumat (20/5).

Sekretaris Jenderal PB Esports Indonesia (PB ESI), Frengky Ong menuturkan hal-hal yang menurutnya berpotensi merugikan Timnas Esports Indonesia di SEA Games 2023.

Pertama, technical handbook (THB) atau buku pedoman pertandingan yang selalu berubah setiap hari. Kemudian, jadwal technical meeting juga tidak jelas.

Padahal, untuk turnamen antar-negara seperti SEA Games, perlu kejelasan yang rinci terkait THB dan jadwal pertandingan, agar bisa mengatur transportasi maupun akomodasi.

"Tuan rumah panitia SEA Games Kamboja sangat kacau. THB berubah terus tiap hari, drawing dan technical meeting tanggal 5 Mei, bertanding tanggal 6 Mei," tulisnya.

"Sampai segitunya effort tuan rumah dan para haters timnas untuk menjegal Timnas Esports Indonesia," ungkap Frengky Ong.

Baca Juga

Bahkan, Sekjen PB ESI itu juga khawatir jika hal ini terus-menerus dibiarkan, panitia SEA Games 2023 bisa semena-mena pada tim Esports Indonesia agar 'kena mental'.

"Jangan-jangan nanti akomodasi dan makanannya pun dibuat tidak senyaman mungkin," lanjut Frengky Ong lagi dengan menambahkan emoji ketakutan.

Baca Juga

Faktanya, kekecewaan ini hanya dirasakan oleh tim Esports Indonesia. Sejumlah cabor lain mengkonfirmasi jika mereka sejauh ini mendapat kejelasan dari panitia SEA Games 2023.

"Ternyata cuma Timnas Esports Indonesia yang diperlakukan tidak baik dan tidak profesional oleh panitia SEA Games Kamboja," lanjut Frengky Ong lagi.

"Cabor yang lain tidak mengalaminya, dan nauh hari sudah jelas THB maupun drawing dan technical meeting-nya," pungkasnya.

Baca Juga
SEA GameseSportsBerita eSportsPB Esports Indonesia (PBESI)Timnas Indonesia EsportsSEA Games 2023

Berita Terkini