INASGOC Gelar Uji Coba 21 Cabor sebagai Persiapan Asian Games 2018
Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 bakal menyelenggarakan kejuaraan uji coba terhadap 21 cabang olahraga (cabor) pada November 2017 mendatang. Sebelumnya, cabor triatlon dan paralayang telah menggelar persiapan yang sama pada Juli-Agustus lalu.
"Kami akan melakukan banyak kejuaraan uji coba pada November dengan 21 cabang olahraga. Penyelenggaraan itu akan berlangsung di luar Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, dan Palembang," kata Deputi I Bidang Olahraga INASGOC, Muddai Madang, selepas kunjungan Komisi X DPR RI ke Sekretariat INASGOC di Jakarta seperti dikutip dari Antara.
INASGOC telah menyusun sejumlah uji coba untuk sejumlah cabor yang akan dipertandingkan pada Asian Games 2018. Waktu yang dipilih mulai dari Agustus hingga Oktober 2017.
"Pada Januari 2018, kami akan menggelar kejuaraan uji coba untuk empat cabang olahraga antara lain softball dan baseball," kata Muddai.
|
Baca Juga: |
|---|
Sementara itu, Ketua Umum INASGOC, Erick Thohir menyatakan telah mendapatkan tambahan anggaran untuk INASGOC dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017. Jumlahnya sebesar Rp1,5 triliun. Nilai itu termasuk ke dalam dana penyelenggaraan kejuaraan uji coba cabor Asian Games 2018.
"Kejuaraan uji coba untuk cabang-cabang olahraga mandiri, selain 10 cabang olahraga yang telah diamanatkan OCA, kami meminta pengurus cabang olahraga menyusun pengajuan 45 hari sebelum penyelenggaraan," kata Erick.
Lebih lanjut, Erick menguraikan, setiap cabor akan mendapat distribusi dana yang setara. Untuk penyelenggaraan uji coba cabor, Rp2 miliar telah disiapkan.
Sebelumnya, Komisi X DPR RI, dalam rapat kerja dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, telah menyetujui penambahan anggaran INASGOC dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017 sebesar Rp1,5 triliun.
"Anggaran Rp1,5 triliun itu sudah disetujui Komisi X. Anggaran itu masih dalam pembahasan Badan Anggaran DPR RI pada siang hingga malam ini," ujar Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky Harsya.