x

Pemain Klub Australia Ini Akui Liga Futsal di Indonesia Lebih Ramai dan 'Gila'

Kamis, 5 April 2018 20:19 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung

Pefutsal Indonesia, Gede Roni baru-baru ini mengantarkan klubnya, Carioca FC menjuarai turnamen pra musim bertajuk Mandurah Futsal Open 2018 di Australia.

Pemain yang merupakan jebolan tim sepakbola Prapon Bali itu mengantarkan timnya menang dalam lima pertandingan, dan imbang dua laga.


1. Terdegradasi

Gede Roni Poppe.

Sebelum bergabung dengan Carocia FC, Gede bermain untuk tim Stirling Braza Ginga yang notabene adalah juara bertahan State Futsal League (kasta atas liga futsal Australia) 2016 lalu.

Akan tetapi, pemuda 23 tahun itu hanya bertahan semusim dan kembali ke Carocia yang notabene klub pertama yang dibawanya promosi ke kasta atas 2017 lalu.

"Tahun ini Carioca main di kasta kedua karena musim lalu terdegradasi. Karena dulu awalnya di Carioca, sempat promosi ke kasta 1, setelah itu turun lagi," ucapnya ke INDOSPORT.

"Saat itu (2017) saya ingin bermain di kasta 1 untuk mendapat pengalaman lebih. Dan musim ini saya ingin bawa pengalaman itu ke Carioca dan semoga bisa bantu bawa club ini balik ke kasta 1 lagi," sambungnya.


2. Cerita Pengalaman

Gede Roni Poppe.

Lebih lanjut, Gede Roni berbagi cerita tentang pengalamannya di liga futsal Australia. Menurutnya liga di Negeri Kanguru itu baru berkembang dan tertinggal dari Indonesia.

Ia menjelaskan jika liga futsal Indonesia jauh lebih unggul dari segi teknik permainan, aura pertandingan (suporter) hingga intensitas kompetisi yang kini diisi oleh banyaknya pemain dunia.

Baca Juga

"Sekarang baru ada 8 tim di kasta atas, musim depan baru bakalan ada 16 dan di bagi 2 group. Yang jelas di Indonesia lebih rame, supporter Indonesia juga lebih rame dan seru," jelasnya.


3. Tidak Kalah

Gede Roni Poppe.

"Australia masih tertinggal, datangnya pemain-pemain asing ke Indonesia itu sangat bagus. Karena mereka mengangkat kualitas dan intensitas permainan," lanjutnya.

"Tapi sebenarnya Australia tidak tertinggal jauh, karena mereka juga mendatangkan pemain dari Amerika Selatan," imbuh Gede Roni.

Sebagai informasi, Gede Roni mengawali karir sebagai pemain sepakbola pada tim Prapon Bali tahun 2013. Sayangnya, ia kemudian mengalami cedera ligamen lutut.

Setelahnya, pemuda 23 tahun itu kemudian pindah ke Australia untuk melakukan pengobatan sekaligus menempuh pendidikan di universitas Edith Cowan University jurusan Sport Science and Football Coaching.

AustraliaIndonesia

Berita Terkini