x

Masyarakat Olahraga, Ayo Kita Perangi Paham Radikalisme dan Terorisme demi #BersatuIndonesiaku

Senin, 14 Mei 2018 23:10 WIB
Editor: Irfan Fikri
Bersatu lawan terorisme.

Paham radikalisme kini makin kuat mengincar generasi muda Indonesia yang sudah aktif di dunia digital, dan kini sudah piawai dalam menggunakan kanal media sosial dan situs berita fiktif sebagai corong propaganda.

Sebagai perhimpunan yang bertujuan menjadi penggerak; pemandu; dan pengawas industri digital Tanah Air, Indonesian Digital Association (IDA) merilis kampanye #BersatuIndonesiaku dalam upaya menyebarkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk lebih bijak dalam menggunakan kanal media sosial, dengan pesan persatuan Indonesia dan semangat keberagaman Bhinneka Tunggal Ika.

"Media mainstream dan media sosial kini tengah dihadapkan dengan penyebaran pesan hoax yang terstruktur dan meluas. Masyarakat perlu menghadapi fenomena ini dengan pesan yang positif, dan berlandaskan spirit Bhinneka Tunggal Ika dari Indonesia."

"Inilah yang menjadi titik awal ide kampanye #BersatuIndonesiaku, yang harapannya dapat mengedukasi masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi isu di media sosial, khususnya dalam isu radikalisme dan terorisme," ujar Ronny W Sugiadha, Ketua IDA.


1. Laporkan Akun yang Berpihak pada Terorisme

Tolak Terorisme.

Selaku asosiasi yang didirikan dan membawahi publisher-publisher digital besar di Indonesia seperti Kompas.com, KASKUS, Tribunnews, Detik.com, Kapanlagi Youniverse, MetroTVNews, Okezone, IDNtimes, DailySocial.id, Kumparan, VIVA, Tempo.co, Tirto.id, Opini.id dan puluhan publisher digital lainnya termasuk INDOSPORT.

IDA melihat edukasi kepada masyarakat menjadi luar biasa penting untuk menghentikan penyebaran paham radikalisme dan terorisme melalui kanal digital.

IDA menghimbau masyarakat pengguna media sosial untuk menjalankan semangat dari kampanye ini dengan langkah-langkah sederhana seperti: tidak menjalin keterikatan (follow, like, atau comment) dengan akun-akun yang tidak jelas kepemilikannya.

Tidak menyebarkan berita yang tidak bisa divalidasi, melaporkan akun-akun yang secara jelas berpihak pada terorisme, dan menyebarkan konten positif mengenai Indonesia dan keberagaman.


2. Kampanyekan #BersatuIndonesiaku

Tolak Terorisme.

Sejalan dengan ide awal dari kampanye #BersatuIndonesiaku, setiap anggota dari IDA sepakat untuk tidak mempublikasi dan berafiliasi dengan kelompok pendukung radikalisme dan terorisme, dengan tidak mengundang mereka sebagai narasumber.

“Kami berharap kampanye #BersatuIndonesiaku dapat memberikan serangkaian dampak positif bagi pemanfaatan media sosial di masyarakat Indonesia. Kami, sebagai pelaku industri digital Indonesia, ingin masyarakat semakin bijak dalam mencari dan menyebarkan informasi di berbagai kanal online, guna meredam suara radikalisme dan terorisme di Tanah Air dan dunia,” ujar Steve Christian, CEO KLY.


3. Olahraga Sebagai Pemersatu

Logo

INDOSPORT sangat sadar bahwa olahraga adalah sarana efektif  sebagai alat pemersatu bangsa. Untuk itu, kami mengajak seluruh pembaca dan insan olahraga ikut menyebarkan nilai-nilai olahraga yang memiliki semangat sportifitas, kejujuran, kerjasama dan disiplin.

Nilai-nilai dalam olahraga ini sangat ampuh untuk mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Ayo, bersama kita kampanyekan dan lantang teriakkan #BersatuIndonesiaku.

Komunitas Sehat#TolakTerorismeIndonesian Digital Assosiation

Berita Terkini