Formula 1

Sirkuit Silverstone, Saksi Kehebatan Rio Haryanto dan Nasibnya yang Merana Musim Depan

Selasa, 9 Juli 2019 08:12 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Yohanes Ishak
 Copyright:

FOOTBALL265.COMSirkuit Silverstone nasibnya kini sedang merana. Balapan F1 GP Inggris belum pasti digelar di sana pada musim 2020 mendatang.

Sirkuit Silverstone masih menjajaki proses negosiasi untuk perpanjangan kontrak. Jika tak berlanjut, GP Inggris 2019, Minggu (14/07/19), bisa menjadi yang terakhir kalinya.

Masa depan GP Inggris 2020 di Sirkuit Silverstone yang belum pasti turut membuat pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, bersedih. Sirkuit sepanjang 5,891 kilometer dengan 18 tikungan itu telah menjadi favoritnya dan banyak pembalap lain.

“Silverstone sirkuit penting. Kita tidak boleh kehilangan GP Inggris jika F1 tidak mau kehilangan esensinya,” ungkap Hamilton seperti dilansir dari laman berita olahraga Crash.

“Saya tidak ingin GP Inggris berakhir di saat saya masih aktif balapan. Saya akan memperjuangkannya. GP Inggris dan Sirkuit Silverstone punya penonton terbanyak, angka kedatangan tertinggi, jadi saya tidak bisa membiarkan GP Inggris tiada.”

Sirkuit Silverstone juga pernah menjadi saksi kehebatan pembalap Indonesia, Rio Haryanto. Lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ berkumandang dengan gagah perwira.

Rio Haryanto sukses naik podium teratas sprint race GP2 Series Inggris 2015. Pria asal Surakarta itu bahkan mencetak light-to-flag win dan mencatatkan waktu tercepat selama balapan 21 putaran.

Ia melesat cepat setelah start di posisi terdepan. Memasuki putaran ketiga, Rio Haryanto sudah membangun jarak 3 detik dari pembalap di belakangnya, Rafaelle Marciello yang merupakan pembalap akademi Ferrari.

Rio Haryanto finis terdepan dengan jarak 2,4 detik di depan Rafaelle Marciello dan mengasapi Pierre Gasly yang kini membalap untuk Red Bull di ajang Grand Prix F1 2019.

Di Sirkuit Silverstone pula, Rio Haryanto pernah menjajal mobil F1, MRT05-01, bersama tim Manor Racing. Pada GP Inggris 2016, Minggu (10/07/16), ia gagal menyelesaikan balapan setelah tergelincir di tikungan pertama putaran 26.

Kini, masa depan Sirkuit Silverstone dan GP Inggris 2020 nasibnya masih merana. Bekas lapangan terbang militer Kerajaan Britania Raya ini telah sejak 1950 mengelar turnamen balapan dan meninggalkan banyak cerita bagi banyak pembalap.