5 Insiden Mengerikan di Kejuaraan Reli Dakar

Di event pertama kalinya Reli Dakar yang masih bernama paris Dakar pada 1979 hingga 1980 disebut-sebut sebagai salah satu balap tahunan yang menjadi magnet untuk para pebalap dari seluruh dunia. 

Namun event balap tahunan ini bukan event otomotif sembarangan. Reli Dakar masuk dalam kategori kejuaraan olahraga ekstrem. Bagaimana tidak melintasi banyak negara di beberapa benua, pebalap ditantang kejeliannya tidak hanya untuk jadi yang tercepat namun bertahan hidup dari ganasnya alam yang mereka lintasi. 

Tahun ini, reli Dakar kembali memakan korban jiwa. Sepanjang sejarah penyelenggaraannya, reli Dakar memang memiliki track record seperti itu. Berikut 5 insiden mengerikan di kejuaraan reli Dakar versi INDOSPORT: 

1. Putra PM Inggris menghilang

Pada 1982, seluruh panitia reli Dakar dibantu dengan aparat keamanan Inggris bahu membahu salah seorang peserta lomba bernama Mark Thatcher. Ia menghilang bersama co drivernya asal Prancis, Anne Charlotte Verney serta mekanik mobil mereka. 

Kronologisnya hilang Mark Thatcher yang juga anak dari Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher bermula pada 09 Januari 1982, saat itu ketiga orang ini terpisah dari rombongan besar karena mengalami kerusakan pada mobil mereka. 

Setelah tiga hari tepatnya pada 12 Januari 1982, ketiga orang ini tidak juga masuk dalam rombongan besar, maka panitia lomba memutuskan bahwa Mark Thatcher, Charlotte Verney dan mekanik mereka hilang. 

Seluruh armada militer dikerahkan untuk mencari ketiganya. Baru 6 hari setelah dinyatakan hilang, militer Aljazair berhasil menemukan ketiganya di 50km atau 31 mil di posisi saat mereka terpisah dari rombongan. Untung bagi ketiganya mereka hanya mengalami luka-luka. 

2. Badai Pasir Mali

Pada kejuaraan Reli Dakar edisi 1986, salah satu rute melintasi negara Mali. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, badai pasir tiba-tiba menerjang jalur lintasan para peserta lomba reli Dakar. 

Memang tidak ada yang tewas dari para peserta lomba namun naas bagi Thierry Sabine. Pria Prancis ini harus merenggang nyawa akibat helikopter yang ia tumpangi terjatuh saat badai pasir menerjang. Tidak hanya Sabine yang berada di dalam helikopter tersebut, ada artis dan penulis lagu, Daniel Balavoine, Francois Xavier, pilot helikopter, serta jurnalis Nathalie Odent dan Jean Paul Lefur. 

3. Insiden beruntun di Dakar 1988

Insiden memilukan kembali terjadi di edisi reli Dakar 1988. Enam orang tewas di reli Dakar edisi tahun itu. Enam orang tewas itu ialah tiga orang pebalap dan tiga orang warga sipil. 

Salah satu insiden yang kemudian menjadikan reli Dakar dicap sebagai event otomotif berbahaya ialah saat tewasnya bocah perempuan berusia 10 tahun asal Mali, Baye Sibi. Sibi tewas setelah ditabrak oleh pebalap saat dirinya hendak menyebrang. 

Setelah itu ada juga seorang ibu yang tewas setelah tertabrak mobil kru reli Dakar. Ia tewas bersama dengan anaknya. Sedangkan dari peserta, seorang navigatoir asal Belanda dari tim DAF Trucks tewas setelah terjadinya kepanikan saat api menyala di mobilnya. 

4. Reli Dakar 2009

Pada 2009, reli Dakar dipidanh lokasinya di Amerika Selatan. Mirisnya di event pertama di tempat baru tersebut kembali nyawa jadi harga yang harus dibayar. dua orang tewas ketika sebuah truk bantuan menabrak mobil di jalan di Chile. 

Selain tewasnya dua orang di jalanan kota Chile, pebalap asal Prancis berusia 49 tahun, Pascal Terry juga haru tewas setelah hilang di daerah terpencil di Chile. Ia tewas akibat edema paru-paru. 

5. Reli Dakar 2016

Pada etape ketujuh reli Dakar 2016, pebalap asal Perancis yaitu Lioner Baud yang mengendarai Mitsubishi Lancer, menabrak seorang kakek berusia 63 tahun pada special stage (SS) di etape-7 pada Sabtu 9 Januari.

Insiden ini langsung membuat kakek tersebut kehilangan nyawa. Lokasi kejadiannya pun langsung diisolasi. Pereli yang lain tak dizinkan lewat di lokasi tersebut dan harus mencari jalan memutar.