Bukan Mentalitas, Ini Penyebab Sebastian Vettel Tampil Buruk
FOOTBALL265.COM - Menurut pembalap asal Kolombia, Juan Pablo Montoya, buka suara soal menurunnya performa Sebastian Vettel bersama Ferrari tahun ini.
Vettel saat ini memang sedang dalam performa terburuknya. Bahkan, direktur pelaksana Formula 1, Ross Brawn, sampai meminta Ferrari mengembalikan rasa percaya diri Vettel musim depan.
Meski demikian, bukan mentalitas yang menjadi masalah utama Vettel. Menurut Montoya, masalah yang dialami Vettel tahun ini lebih merujuk pada permasalahan teknis.
Vettel belum memenangi satu seri balap selama lebih dari satu tahun sejak Grand Prix Belgia 2018. Sementara itu, rekan satu timnya, Charles Leclerc, telah memenangkan balapan berturut-turut di Belgia dan Italia.
Bermula saat kemenangan Leclerc dalam balapan di kandang Ferrari, di mana saat itu Vettel berada di posisi keempat, terpaksa mundur dan kembali ke lintasan dengan cara yang berbahaya.
Kesalahan itu merupakan kesalahan terbaru Vettel yang menegang kembali setelah terakhir pada pertengahan 2018. Namun, pemenang Formula 1 tujuh kali, Montoya, percaya kesalahan itu mungkin bukan terletak pada diri Vettel.
“Saya pikir dia (Vettel) tidak menyukai keadaan mobil atau bannya tahun ini, namun berbeda dengan Leclerc yang mampu beradaptasi dengan lebih baik,” ujarnya dikutip dari laman berita olahraga Motor Sports.
“Vettel harus menderita untuk melaju dengan cepat seperti yang lainnya. Karena penderitaannya itu, dia merasa tidak nyaman dan akhirnya membuat kesalahan. Sama seperti saat Anda tidak suka dengan keadaan mobil Anda dan pada saat itu juga kesalahan terjadi.”
Montoya juga beranggapan hal yang terjadi pada Vettel memang benar-benar masalah teknis. Pasalnya, Leclerc bisa beradaptasi dengan Ferrari SF90 sedangkan tahun ini Vettel lebih sering mengeluhkan masalah keseimbangan mobilnya.
Sebastian Vettel masih memiliki kontrak dengan Ferrari yang akan berakhir pada tahun 2020, namun kondisinya saat ini telah menimbulkan spekulasi jika ia bisa saja mengakhiri kontraknya lebih awal.
Penulis: Suci Hardiyanti