3 Rivalitas Legendaris Jorge Lorenzo Selama Berkarier di MotoGP
FOOTBALL265.COM - Dalam perjalanan kariernya yang luar biasa di MotoGP, Jorge Lorenzo memiliki kisah rivalitas yang legendaris dengan pembalap-pembalap MotoGP lainnya
Kabar mengejutkan datang dari dunia balap MotoGP setelah salah satu pembalapnya, Jorge Lorenzo resmi menyatakan pensiun akhir musim 2019 ini.
Kepastian itu diumumkan oleh Jorge Lorenzo, dalam konferensi persnya pada Kamis (14/11/19) di Valencia, Spanyol. Itu artinya, MotoGP Valencia yang akan digelar akhir pekan ini, menjadi balapan terakhirnya bagi rider Honda itu.
Sebelumnya, rumor pensiunnya Jorge Lorenzo dari MotoGP sudah tersebar sejak beberapa hari terakhir. Keputusan tersebut diambil setelah performanya yang terus menurun, sejak pindah ke Repsol Honda.
Mulai dari tak bisa bersaing seperti dahulu ia berada di Yamaha dan Ducati, hingga kerap mengalami cedera yang membuatnya beberapa kali absen di atas aspal sirkuit.
Jorge Lorenzo sendiri adalah nama besar di MotoGP. Lorenzo merupakan pengoleksi tiga gelar dunia MotoGP (2010, 2012, 2015). Selama kurun tahun 2009-2016, Lorenzo selalu ada di tiga besar klasemen akhir MotoGP.
Dalam perjalanan kariernya yang luar biasa tersebut, Jorge Lorenzo pun juga memiliki kisah rivalitas yang legendaris dengan pembalap-pembalap MotoGP lainnya.
Berikut ini kami rangkum tiga rivalitas panas Jorge Lorenzo selama berkarier di MotoGP.
Jorge Lorenzo vs Casey Stoner
Jorge Lorenzo memiliki kisah rivalitas yang cukup panjang dengan Casey Stoner. Keduanya bersaing ketat di lintasan balap dari tahun 2006 sampai 2012.
Namun baru dari musim 2008 sampai 2012 keduanya benar-benar bersiang ketat. Maklum, dalam kurun waktu ini keduanya pernah merasakan gelar juara dunia.
Baik Lorenzo maupun Casey Stoner juga selalu finis di tiga besar. Musim 2011 dan 2012 jadi yang paling sengit di antaranya keduanya.
Pada musim 2011 Casey Stoner keluar sebagai juara dunia dengan 350 poin (16 podium). Sementara Jorge Lorenzo menjadi runner-up dengan 260 poin (13 podium).
Di tahun 2012, giliran Jorge Lorenzo yang keluar menjadi juara dengan 350 poin (16 podium). Sementara Casey Stoner menempel di posisi ketiga dengan 254 poin (14 podium).
Jorge Lorenzo vs Valentino Rossi
Legenda MotoGP asal Italia, valentino Rossi, jelas menjadi salah satu rival sengit Jorge Lorenzo di MotoGP. Persaingan keduanya menjadi spesial lantaran Rossi dan Lorenzo sama-sama pembalap Yamaha.
Tak hanya sengit di atas aspal, keduanya juga kerap terlibat perselisihan saat jumpa pers. Perang dingin keduanya memang sudah menjadi rahasia umum sejak Lorenzo naik kelas ke MotoGP 2008.
Di atas aspal, keduanya bersaing ketat setidaknya dalam enam musim (2008, 2009, 2010, 2014, 2015, 2016). Keduanya bergantian merebut gelar juara dunia dan posisi tiga besar.
Dari enam musim tersebut, musim 2010 dan 2015 menjadi yang paling sengit. Pada musim 2010 Lorenzo terlibat persaingan sengit dengan Rossi untuk merebut titel juara dunia.
Akhirnya, Lorenzo berhasil keluar sebagai juara dengan 383 poin (16 podium). Sementara Rossi harus puas di posisi ketiga dengan 233 poin (10 podium).
Persaingan sengit kembali terjadi di MotoGP 2015. Saat itu Lorenzo kembali tampil sebagai juara dunia dengan 330 poin. Lorenzo hanya berselisih lima angka dari Rossi yang harus puas menjadi runner-up.
Jorge Lorenzo vs Dani Pedrosa
Rival terakhir dalam masa keemasan Jorge Lorenzo di MotoGP adalah Dani Pedrosa. Sebelum mentas di MotoGP, keduanya telah bersaing dan bergantian meraih juara di ajang 125 cc dan 250 cc.
Persaingan ketatnya di level 125 cc dan 250 cc bahkan terkadang membuat hubungan pribadi keduanya renggang.
Rivalitas sengit ini pun kembali berlanjut di ajang MotoGP. Persaingan ketat Lorenzo-Pedrosa terjadi pada musim 2008, 2009, 2010, 2012, dan 2013 di mana keduanya selalu bersaing di tiga besar balapan dan klasemen.
Dari lima musim ini, edisi 2010 dan 2012 adalah yang paling sengit. Sebabnya, pada 2010 Lorenzo harus bersaing secara langsung dengan Pedrosa untuk merebut gelar juara dunia.
Saat itu Lorenzo keluar sebagai juara dengan 383 poin. Sedangkan Pedrosa harus puas jadi runner-up dengan 245 poin.
Sementara di tahun 2012, Jorge Lorenzo lagi-lagi harus meelewati Pedrosa yang ada di posisi kedua untuk merebut posisi pertama klasemen akhir MotoGP.