3 Alasan Orang Menutup Mata Saat Bercinta, Refleks?
FOOTBALL265.COM - Bercinta merupakan kebutuhan biologis yang dibutuhkan oleh setiap manusia di muka bumi ini.
Namun ada kalanya, bahkan cukup sering, pasangan secara refleks menutup mata ketika sedang berciuman atau berhubungan badan. Mengapa bisa begitu?
Dilansir dari laman Psychology, Profesor Ben Zeév, penulis The Arc of Love: How Our Romantic Lives Change Over Time, menjelaskan ada tiga alasan beberapa orang menutup mata ketika berhubungan seksual.
Berkaitan dengan Imajinasi dan Fantasi Seksual
Dalam cinta, mengutip buku ditulis Ben Zeév, imajinasi sering kali mencakup ilusi positif, sedangkan dalam seks, fantasi lebih sentral.
Perbedaan antara ilusi dan fantasi adalah mengenali kepalsuan. Dalam ilusi tak ada kepalsuan konten, sedangkan dalam fantasi seseorang bisa tahu itu palsu.
Dalam hasrat seksual, fantasi penting karena menawarkan cara efektif untuk mengatasi keterbatasan pribadi terhadap seks, batas normatif dan kendala eksternal seperti tak mempunyai ruang untuk bercinta.
Agar fantasi tetap hidup, dengan mata terpejam perempuan bisa menajamkan fantasi seksualnya sehingga mencapai orgasme.
Merasa Tidak Nyaman
Dalam studi oleh Koukouna tahun 2016 bertajuk Light Therapy As a Treatment for Sexual Dysfunction: Focus on Testosterone Level dan diterbitkan di European Neuropsychopharmacology, menemukan bahwa bercinta dengan lampu menyala bisa membantu meningkatkan kadar testosteron pria dan meningkatkan kepuasan seksual.
Namun dalam sebuah survei, orang yang sudah menikah dan mengikuti survei tersebut sebanyak 43 persen menyukai bercinta dengan lampu menyala dan 57 persen padam.
Perbedaan tersebut bisa didorong oleh perasaan tak nyaman dengan seksualitasnya, seperti malu sehingga memilih bercinta dengan lampu redup atau memejamkan mata.
Menajamkan Sensasi
Bercinta dengan menutup mata menggunakan kain atau dikenal dengan blindfolded sex, adalah cara lain untuk menutup mata.
Dengan menyerhakan kendali kepada pasangan, permainan seks dengan mata tertutup bisa disepakati pasangan untuk meningkatkan sensasi dan kegembiraan.
Berdasarkan sebuah artikel di Glamour tahun 2017, ada sejumlah alasan pasangan melakukan hal ini.
Salah satunya, sebagai bumbu supaya terasa lebih seru dalam seks, mengurangi hambatan, mematikan satu indera untuk mengintensifkan yang lain, meningkatkan kepercayaan antara pasangan, dan menambahkan unsur kejutan.
Baca berita asli di Akurat.co