Hari ini, Kamis (13/07/17) menjadi hari bahagia bagi Liliyana Natsir. Pasalnya selain mendapatkan bonus ratusan juta usai juara Indonesia Open, atlet asal Manado itu juga merayakan ulang tahun ibunya, Olly Maramis yang ke-60.
Liliyana mendapat hadiah dari sponsor kurang lebih Rp250 juta dalam sebuah acara yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta. Dalam kesempatan itu, atlet berambut pendek itu sekaligus merayakan ulang tahun mamanya.
Menurut Liliyana, ibunya, Olly Maramis berperan besar dalam setiap langkah karirnya di bulutangkis. Wanita 60 tahun itu berperan sebagai motivator, komentator sekaligus teman untuk berbagi cerita.
"Keluarga itu sudah seperti komentator dan motivator. Papa orangnya disiplin dan tegas kalau pasa latihan jelek pasti kena marah. Namun, Mama lebih bawel, biasanya selalu tanya kabar, ingatkan berbagai hal dan mereka yang membuat saya berprestasi sampai sekarang," beber Liliyana.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tampak sangat gembira mendapatkan bonus."Jadi di hari ini mama ulang tahun (ke) 60 (tahun) dan saya ingin kasih hadiah spesial," sambungnya.
Hadiah spesial yang dimaksud Liliyana adalah sebuah video ucapan selamat ualang tahun. Di mana dalam video itu, atlet 31 tahun itu bercerita mengenai sosok sang ibu yang setia menemani walau terpisahkan jarak antara Manado dan Jakarta.
Dalam kesempatan itu juga, Liliyana bersama sang ayah dan ibu serta Tontowi Ahmad (bersama keluarga) melakukan acara tiup lilin sekaligus potong kue di hadapan tamu undangan dan awak media yang mengabadikan momen tersebut.
|
Baca Juga: |
|---|
Usai mendapat kejuatan, ibunda Liliyana, Olly Maramis kemudian memberikan sedikit kata sambutan. Ia memuji anaknya yang sangat kuat dan sabar meski harus berpisah sejak kecil karena Liliyana harus berlatih di Pulau Jawa demi menjadi atlet bulutangkis papan atas.
"Saya bangga sama dia (Liliyana), dari kecil merantau dan belajar mandiri. Dia sangat disiplin dan bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan," tutur Olly Maramis.
Pasangan ganda Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menerima bonus."Sebetulnya saya sering nangis, tapi papanya marah katanya bikin anak ingat saya. Jadi saya sembunyi-sembunyi kalau nangis karena dulu jarak Manado-Jakarta kan sangat jauh dan mahal," sambungnya seraya tertawa.
"Saya sangat bangga dengan anak saya. Kalau dulu itu jauh karena semua harus ada perjuangan dan harus ada pengorbanan. Saya selalu tegaskan buat istri dan Liliyana untuk tegar, kalau tidak tegar gimana mau juara," tutup ayahanda Liliyana Natsir, Beno Natsir.