Usaha Keras Susy Susanti untuk Dongkrak Prestasi Tunggal Putri Indonesia

Jumat, 5 Juli 2019 13:49 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Sanchit Khanna/Hindustan Times via Getty Images
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, mengakui kalau saat ini sektor tunggal putri belum bisa menunjukkan prestasi yang maksimal. Copyright: © Sanchit Khanna/Hindustan Times via Getty Images
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, mengakui kalau saat ini sektor tunggal putri belum bisa menunjukkan prestasi yang maksimal.

FOOTBALL265.COM - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, mengakui kalau saat ini sektor tunggal putri belum bisa menunjukkan prestasi yang maksimal.

Susy yang beberapa waktu lalu sempat menyatakan kalau ia sangat kesulitan mencari pebulu tangkis tunggal putri petarung mengakui kalau sampai sekarang ia masih terus mencoba mendongkrak peringkat dunia tunggal putri, serta mendorong mereka untuk meraih gelar juara.

Tunggal putri Indonesia saat ini sudah dilatih oleh Rionny Mainaky yang didatangkan langsung dari Timnas Jepang. Rionny bukan pelatih sembarangan, sebab kariernya di Jepang terbilang sukses karena keberhasilannya mencetak pebulu tangkis tangguh untuk Negeri Sakura.

Namun diakui Susy kalau saat ini para atlet masih sedang dalam tahap adaptasi dengan program latihan yang dimiliki oleh Rionny di Pelatnas Cipayung.

"Masih proses adaptasi, mungkin programnya belum cocok, misalnya dengan program lama, Fitriani bisa juara di turnamen Super 300, ya mungkin butuh kombinasi programnya,"

"Saat ini memang belum berjalan smooth, ada yang bagus, ada yang tidak. Yang bagus kita ambil, yang dimix dengan program sebelumnya yang cocok dengan atletnya," ujar Susy dilansir dari situs resmi PBSI.

Menurut Susy, tunggal putri masih membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa memaksimalkan prestasi. Tetapi ia juga memberi peringatan kepada para pemain senior yang posisinya mungkin saja bisa tergeser dengan pemain-pemain yang lebih muda.

"Kalau ada pemain-pemain muda yang bisa naik lebih cepat, ya kenapa tidak? Pokoknya siapa yang mau dulu. Kita lihat saja, Akane Yamaguchi, pokoknya tahan lama, kuat dan tidak terburu-buru mau mematikan lawan," lanjutnya.

Sektor tunggal putri Pelatnas sendiri, saat ini telah diisi oleh enam pemain yakni Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Ruselli Hartawan, Aurum Oktavia Winata, Choirunnisa dan Bening Sri Rahayu.

Sedangkan di pelatnas pratama, terdapat tiga pebulu tangkis yakni Putri Kusuma Wardhani, Staphanie Widjaja dan Yasnita Enggira Setyawan, dan terdapat tiga pemain muda yang berstatus magang, yaitu  Alifia Intan Nurrokhim, Aisha Galuh Maheswari dan Aisyah Sativa Fatetani.

"Yang sudah tak lagi muda, kami akan maksimalkan, karena permainan dan mindsetnya sudah terbentuk, tetapi untuk mengubah memang butuh proses. Kalau pemain-pemain muda ya hantam saja, kejar saja, apalagi kita ketinggalan jauh, jadi memang harus sprint larinya, kalau jogging ya tidak kekejar," pungkasnya.

Di Indonesia Open 2019 kali ini merupakan ajang pembuktian bagi tunggal putri Indonesia, mengingat di turnamen Australia Open 2019 sebelumnya, mereka sudah lebih dulu berguguran di putaran pertama dan kedua.