FOOTBALL265.COM - Melihat kondisi miris tunggal putri Tanah Air saat ini, begini komentar berkelas yang diberikan oleh mantan juara Indonesia Open 1999, Lidya Djaelawijaya.
Lidya termasuk salah satu tunggal putri Indonesia yang cukup berjaya di eranya. Ia setidaknya sudah berhasil naik podium tertinggi di Indonesia Open dan pernah menjadi bagian dari kesuksesan tim Uber Tanah Air di tahun 1996.
Tak seperti pada zamannya, tunggal putri Indonesia saat ini malah bisa dibilang masih berada jauh dalam kondisi tertinggal. Minimnya prestasi menjadi salah satu bukti bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan oleh PBSI.
Kendati demikian, dalam wawancaranya bersama redaksi portal berita olahraga INDOSPORT, Sabtu (03/08/19) lalu, Lidya tetap memiliki keyakinan bahwa pada masanya nanti tunggal putri akan kembali bangkit seperti dulu.
"Menurut saya, tunggal putri Indonesia sekarang memang cukup tertinggal. Negara seperti Thailand, India dan Malaysia bahkan sudah lebih maju tunggal putrinya, sampai-sampai rasanya berat sekali untuk level SEA Games," ujar Lidya kepada redaksi INDOSPORT.
Mantan pebulutangkis 44 tahun tersebut juga menuturkan kalau fasilitas yang diberikan saat ini sudah sangat mendukung jadi, tinggal menunggu dari kesadaran para atletnya saja.
"Saya punya keyakinan kalau ke depan tunggal putri Indonesia bisa kembali bangkit. Pembinaan sekarang saya kira sudah lebih baik, prasarananya juga sudah memadai, jadi tinggal dari kesadaran atletnya sendiri saja," pungkasnya.
Selama masih aktif bermain Lidya tercatat pernah menjuarai Indonesia Open dan Russian Open beserta menjadi runner-up di Hong Kong Open dan kerpa menjadi bagian dalam medali emas SEA Games tim putri Indonesia.