Federer Harus Patahkan ‘Kutukan’ demi Menang AS Terbuka 2019

Jumat, 30 Agustus 2019 20:34 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Matthias Hangst/Getty Images
Roger Federer di final Wimbledon 2019 melawan Novak Djokovic. Copyright: © Matthias Hangst/Getty Images
Roger Federer di final Wimbledon 2019 melawan Novak Djokovic.

FOOTBALL265.COM - Petenis asal Swiss, Roger Federer, sejauh ini telah kehilangan set pertama di kedua pertandingan AS Terbuka 2019 hingga membuat lawannya memiliki kesempatan untuk memenangkan pertandingan di tiga set berikutnya.

Roger Federer telah membuat awal yang lambat dalam pertandingan pembukaan melawan Sumit Negal, di mana petenis dengan raihan 20 gelar Grand Slam itu, kalah pada set pertama 6-4 sebelum menang dalam empat set.

Kemudian pada babak kedua, Federer mengalami hal serupa ketika berhadapan dengan petenis asal Bosnia, Damir Dzumhur, di mana dirinya tertinggal 6-3 di set pertama.

Dilansir dari laman Express, Federer mengakui bahwa ia frustrasi dengan bagaimana dia memulai pertandingannya.

"Jadi ketika itu terjadi seperti pertandingan back-to-back ini, Anda tahu, itu bikin frustrasi, terutama ketika levelnya sangat rendah dan ada banyak kesalahan dan energinya tidak ada di sana,” terangnya.

"Tapi, ya, hanya bisa melakukan yang lebih baik demi bergerak maju," tambahnya.

Namun terlepas dari optimismenya, sejarah menunjukkan Federer tidak akan mengangkat gelar AS Terbuka untuk keenam kalinya pada 8 September.

Tim statistik di ATP telah mengungkapkan bahwa tidak ada pemain sejak 1912 yang memenangkan AS Terbuka setelah kalah pada set pertama dalam dua pertandingan pembuka mereka.

Beredar laporan di Tennis Channel, dua legenda tenis Jim Courier dan Martina Navratilova sepakat bahwa jika ada yang bisa mengakhiri rekor, itu adalah Federer.

"Itu berita gembira kecil yang menarik,” kata Courier.

"Tapi sejarah suka ditantang dan saya tidak akan terlalu membebani itu," tambahnya.

"Kita berbicara tentang Roger Federer di sini. Tidak seorang pun memiliki 20 gelar (Grand Slam) di pihak putra (kecuali Federer)," tutup Navratilova.

Penulis: Karina Kusuma Wijaya