Legenda Tenis Meja Indonesia Toni Maringgi Meninggal Dunia, Imam Nahrawi Ucapkan Rasa Belasungkawa

Minggu, 15 September 2019 16:50 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© nahrawi_imam
Tonny Meringgi mantan atlet tenis meja nasional. Copyright: © nahrawi_imam
Tonny Meringgi mantan atlet tenis meja nasional.

FOOTBALL265.COM - Kabar duka kembali menyelimuti dunia olahraga Indonesia. Hari ini, tepatnya pada Minggu (15/09/19) mantan petenis meja nasional yang kini berprofesi sebagai pelatih, yakni Toni Maringgi meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan langsung secara terbuka oleh Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di akun Instagram pribadinya, @nahrawi_imam.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun, telah meninggal dunia pukul 05.05 WIB tadi pagi, mantan atlet tenis meja nasional, Tonny Meringgi, yang pernah tampil pada Olimpiade Seoul 1988," tulis Imam dalam kolom caption unggahannya.

Doa dan rasa bela sungkawa turut Imam haturkan pada unggahannya tersebut.

"Semoga almarhum khusnul khotimah, semua amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran," ujar Imam.

Dalam dunia tenis Indonesia, petenis asal Sulawesi Tenggara ini berhasil menorehkan beberapa prestasi membanggakan, salah satunya ialah sebagai juara satu pada turnamen Pra Olimpiade Tahun 1988.

Selain itu, Toni juga sempat menjadi pelatih tenis meja provinsi Jambi dan pelatih Timnas Indonesia. Salah satu pencapaian yang berhasil ia raih semasa menjadi pelatih adalah sukses membawa Indonesia menyabet medali emas pada kejuaraan tenis meja Asia Tenggara (SEATTA) di Manila, Filipina pada 2010 silam.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Innalillahi wainnailaihi rojiun, telah meninggal dunia pukul 05.05 WIB tadi pagi, mantan atlet tenis meja nasional, Tonny Meringgi, yang pernah tampil pada Olimpiade Seoul 1988. . Semasa hidup, almarhum sempat menjadi pelatih Tim Nasional Atlet Tenis Meja Indonesia dan sukses mengantarkan Indonesia meraih medali emas pada SEATTA di Manila 2010 lalu. . Saat meninggal ia tengah dalam kegiatan memberikan pelatihan kepada para pelatih dari seluruh Indonesia. . Semoga almarhum husnul khotimah, semua amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran.-IN

A post shared by Imam Nahrawi (@nahrawi_imam) on

Melalui pernyataan bela sungkawanya, Imam menyampaikan bahwa Toni menghembuskan nafas terakhir di sela kegiatan padatnya sebagai seorang pelatih. Itu artinya, hingga akhir hayatnya Toni masih berdedikasi secara maksimal untuk cabang olahraga yang membesarkan namanya, tenis meja Indonesia.

"Saat meninggal ia tengah dalam kegiatan memberikan pelatihan kepada para pelatih dari seluruh Indonesia," pungkasnya.