FOOTBALL265.COM - Media China, Sports Sina tak sungkan menyebut Indonesia sebagai pabrik pencetak pemain berbakat setelah berhasil melahirkan pemain hebat seperti Mia Audina.
Bakat yang dimiliki oleh seorang Mia Audina memang dianggap sebagai salah satu bakat yang luar biasa oleh media China. Mereka pun tak sungkan menyebut jika Indonesia memang penghasil pemain terbaik dan berbakat di bulutangkis.
Apalagi sosok Mia Audina dikenal merupakan salah satu rival abadi dari wakil China, Zhang Ning dan kerap menjadi batu sandungan bagi pebulutangkis tunggal putri top dunia di masanya.
Digadang-gadang sebagai penerus Susy Susanti, Mia Audina sukses tampil memukau di final Piala Uber 1994 dan 1996 dengan mengalahkan lawan-lawan tangguh dan membawa tim putri Indonesia ke puncak tertinggi kejayaan di masa itu.
Tetapi sayang, romantisme Mia Audina dengan Timnas Bulutangkis Indonesia tak berlangsung lama setelah ia memutuskan menikah dengan pria asal Belanda dan tinggal di sana.
Meskipun sempat membuat permohonan agar tetap bisa bermain untuk Indonesia, permintaan eks pebulutangkis kelahiran 1979 ditolak mentah-mentah, hingga akhirnya ia memutuskan pindah haluan ke Negeri Kincir Angin, Belanda.
Selama menjadi pebulutangkis Indonesia, Mia Audina sukses meraih banyak gelar juara seperti medali perak Olimpiade Atlanta 1996, medali Emas SEA Games 1997, Piala Uber 1994 dan 1996, Japan Open 1997, Singapore Open 1997 dan Indonesia Open 1998.
Meskipun berbelot ke negara Belanda, nyatanya prestasi yang mampu ditorehkan Mia Audina ternyata jauh lebih mentereng jika dibandingkan saat ia masih membela Indonesia.
Bersama Belanda, Mia Audina kembali meraih juara Swiss Open 2002, medali Perak Olimpiade Athena 2004, Japan Open 2004, Kejuaraan Eropa 2004, German Open 2005, Dutch Open 2005 serta turut serta dalam Piala Uber dan Piala Sudirman Belanda.
Kini mantan bintang bulutangkis Indonesia, Mia Audina sudah memutuskan pensiun dari dunia yang membesarkan namanya pada tahun 2006 lalu.