Rudy Hartono: Piala Thomas 1958 Buat Indonesia Cinta Bulutangkis

Minggu, 9 Agustus 2020 08:14 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Football265.com
Legenda tunggal putra Rudy Hartono menyebut masyarakat Indonesia pertama kali mencintai bulutangkis ketika tim Tanah Air berhasil menjuarai Piala Thomas 1958. Copyright: © Football265.com
Legenda tunggal putra Rudy Hartono menyebut masyarakat Indonesia pertama kali mencintai bulutangkis ketika tim Tanah Air berhasil menjuarai Piala Thomas 1958.

FOOTBALL265.COM - Legenda tunggal putra Rudy Hartono menyebut masyarakat Indonesia pertama kali mencintai bulutangkis ketika tim Tanah Air berhasil menjuarai Piala Thomas pada tahun 1958.

Rudy Hartono merupakan salah satu pemain bulutangkis tunggal putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia di era 70-an dengan raihan delapan gelar All England-nya.

Tetapi, diakui oleh Rudy Hartono, masyarakat Indonesia jatuh hati pada bulutangkis ketika tim Tanah Air berhasil memenangkan gelar Piala Thomas di tahun 1958.

Kompetisi Piala Thomas 1958 merupakan trofi pertama yang berhasil dipersembahkan oleh tim beregu Indonesia, dimana di partai final tim bulutangkis putra Tanah Air berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 6-3.

Kemenangan perdana tim putra Tanah Air di Piala Thomas 1958 itulah yang dikatakan Rudy Hartono membuat bulutangkis populer di Indonesia kepada media Amerika Serikat, New York Times.

Bahkan, di usianya sudah 70 tahun seperti sekarang ini, peraih 8 gelar All England itu mengatakan kalau kemenangan tersebut yang menginspirasinya untuk mengejar karier di bulutangkis dan menjadi sarapan hariannya sampai akhirnya ia menjadi Juara Dunia.

Peraih 8 gelar All England itu juga menyebutkan kalau kecintaan masyarakat Indonesia pada olahraga tepok bulu ini berawal dari permainan yang selalu dilakukan oleh masyarakat pedesaan yang kerap bermain bulutangkis mulai dari jam sore sampai tengah malam.

Bulutangkis telah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan bahkan menurut Yuppy Suhandinata, olahraga tepok bulu telah menjadi kekuatan pemersatu karena menjadi tempat berkumpulnya atlet-atlet dari berbagai etnis, agama dan latar belakang yang ada di Indonesia.

Walaupun Indonesia terkenal sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, tetapi di bulutangkis, semua kalangan berpadu menjadi satu-kesatuan dengan misi yang sama yaitu mengharumkan Tanah Air di kancah dunia.