Flandy Limpele Kenang Pelajaran Menyakitkan dari Ganda Malaysia di Olimpiade

Rabu, 23 September 2020 12:44 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ben Radford/Getty Images
Legenda ganda putra Indonesia, Flandy Limpele kenang pelajaran menyakitkan kala bersua ganda Malaysia di Olimpiade 2000. Copyright: © Ben Radford/Getty Images
Legenda ganda putra Indonesia, Flandy Limpele kenang pelajaran menyakitkan kala bersua ganda Malaysia di Olimpiade 2000.

FOOTBALL265.COM - Sempat mengharumkan nama Indonesia di ajang bulutangkis dunia, legenda ganda putra, Flandy Limpele ternyata memiliki kenangan pahit saat bersua wakil Malaysia di ajang Olimpiade.

Berpasangan dengan Eng Hian, sosok Flandy Limpele sangat melegenda di Tanah Air karena memiliki prestasi berupa peringkat satu dunia. Sesuai peringkatnya itu ia pun sempat menangkan banyak gelar juara.

Berbagai lawan pun sukses ia kandaskan, beberapa di antaranya ialah perwakilan dari negeri tetangga Malaysia. 'Mangsa' dari Flandy Limpele di antaranya seperti Choong Tan Fook/Lee Wan Wah dan Chan Chong Ming/Chew Choon Eng.

Kerap menghancurkan dominasi pasangan Negeri Jiran nyatanya sempat buat Flandy Limpele dan Eng Hian besar kepala sehingga menganggap remeh mereka di ajang kejuaraan lain. Namun gara-gara terlalu percaya diri kenyataan pahit harus mereka terima.

Ya, dalam gelaran Olimpiade Sydney 2000 silam, duet Flandy Limpele/Eng Hian menjadi kandidat kuat peraih emas dan masuk sebagai unggulan tiga. Alih-alih tertawa puas di podium, langkah mereka kandas 10-15, 9-15 atas Fook/Wan Wah di perempatfinal.

"Saya tidak berpikir para wakil Malaysia bisa mengalahkan saya bersama Eng Hian. Kami sering berhadapan dengan berbagai unggulan mereka dan memiliki rekor kemenangan cukup kuat," ucap Flandy Limpele dilansir The Star.

"Seharusnya rekan-rekan Indonesia yang jadi pesaing utama kami, tapi kenyataan berkata lain ketika Tan Fook-Wan Wah permalukan kami di Olimpiade saat itu. Kami terlalu yakin untuk menang sehingga membayar mahal karena terlalu meremehkan mereka," imbuhnya.

Takluk atas unggulan lima asal Malaysia itu tentu cukup membuat legenda ganda putra ini frustrasi, beruntung wajah Indonesia berhasil diselamatkan oleh duo Tony Gunawan/Candra Wijaya yang menaklukkan ganda Korea Selatan, Lee Dong-soo/Yoo Yong-sung di final.

Merasa perlu membayar utang bagi bangsa, Flany Limpele dan Eng Hian pun langsung membalas di gelaran pesta terakbar sedunia empat tahun kemudian. Meskipun hanya mampu boyong medali perunggu, mereka mampu mengalahkan banyak pasangan unggulan.

Setelah memutuskan gantung raket, karier dari Falndy Limpele pun kian gemilang sebagai pelatih bulutangkis. Sempat buat nama besar di India, kini ia berusaha mendongkrak performa bibit-bibit ganda Malaysia, negara yang jadi rival Indonesia.