FOOTBALL265.COM - Turnamen tenis Grand Slam Wimbledon 2021 sudah memasuki fase 16 besar, yang jadwalnya digelar pada Manic Monday hari ini, Senin (05/07/21).
Middle Sunday dan Manic Monday, merupakan tradisi unik di Wimbledon yang telah dipertahankan cukup lama, namun sayang kebiasaan ini tak akan nampak lagi mulai gelaran 2022 mendatang.
Untuk terakhir kalinya tahun ini, para petenis menikmati ‘masa tenang’ mereka pada hari Minggu untuk sibuk kembali pada hari Senin.
Tidak bermain pada tengah Minggu merupakan sebuah tradisi di Wimbledon yang sudah eksis selama bertahun-tahun. Tujuannya, sebagai hari istirahat para pemain dan juga rumput yang digunakan di venue pertandingan.
Momen istirahat pada hari Minggu ini pula yang menghasilkan tradisi lainnya yakni Manic Monday, hari di mana keseluruhan 16 pertandingan putaran keempat untuk tunggal putra dan putri digelar.
Wimbledon pun jadi satu-satunya turnamen Grand Slam yang punya tradisi ini. Sementara di tiga turnamen lainnya, 16 pertandingan tersebut dibagi dalam kurun waktu dua hari.
Sejak Wimbledon dimulai pada tahun 1877, liburnya turnamen pada hari Minggu adalah perwujudan kebiasaan masa lampau, di mana olahraga tidak dimainkan pada hari ‘keramat’ tersebut karena alasan religi.
Selama beberapa dekade, libur pada hari Minggu telah menjadi momen bagi para pemain, ofisial, karyawan, dan tetangga di venue turnamen Wimbledon untuk rehat sejenak, sembari menarik napas untuk hari Senin yang hectic.
Namun mulai tahun depan, Wimbledon akan menjadwalkan turnamen selama 14 hari, menggantikan kebiasaan lawas mereka yang menggelar hajatan selama 13 hari.
Hilangnya tradisi Middle Sunday dan Manic Monday memang akan membawa sedikit ruang hampa bagi para pemain dan mereka yang terlibat dalam turnamen.
Juara Wimbledon 2018, Angelique Kerber, bahkan mengaku secara terang-terangan akan sangat merindukan tradisi ini.
Meski begitu, penyelenggara optimistis bahwa Centre Court ‘kuat’ menghadapi tambahan jadwal satu hari. Di sisi lain, kebijakan ini diharapkan bisa merangkul lebih banyak penonton ke venue.
“Jika kami yakin Centre Court bisa, kenapa tidak membukanya? Jadi, orang-orang yang hanya punya waktu akhir pekan bisa ikut menonton dan jatuh cinta dengan Wimbledon,” kata Alexandra Willis, selaku juru bicara All England Club.