Konflik Referendum Catalunya, Nadal Ungkap Spanyol Perlihatkan 'Sisi Buruk'
Petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal turut memberikan pernyataannya terhadap permasalahan referendum kemerdekaan Catalunya. Baginya, saat ini Spanyol menggambarkan citra dirinya yang negatif.
Mengutip dari Independent (02/10/17), pria berusia 31 tahun tersebut turut merasakan kesedihan yang mendalam pasca terjadinya konflik antara masyarakat yang ingin melakukan voting dengan aparat keamanan setempat.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Spanyol tidak setuju dengan adanya pemungutan suara yang dianggap ilegal. Mereka pun memerintahkan pihak kepolisian untuk menghentikan terjadinya referendum tersebut, namun dilakukannya dengan cara yang terbilang kasar.
Pihak kepolisian diketahui menggunakan pentungan dan juga menembakkan peluru karet untuk membubarkan unjuk rasa mendukung referendum itu. Akibatnya, menurut laporan dari Tempo (02/10/17), sebanyak lebih dari 800 orang mengalami luka.
"Saya ingin menangis ketika melihat sebuah negara yang mana kami tahu bagaimana hidup berdampingan dan menjadi teladan yang baik bagi dunia harus sampai pada situasi seperti ini," ucap pria asal Spanyol tersebut.
"Saya pikir citra yang kami hadirkan ke dunia ini negatif. Itu merupakan saat yang menyedihkan, hati saya sedih sepanjang hari. Apalagi dari ini, dari jauh, Anda mengalaminya secara berbeda."
"Saya telah menghabiskan banyak bagian dalam hidup saya di Catalunya, momen penting, dan untuk melihat masyarakat yang begitu mengejutkan saya," jelasnya.
Sedikit informasi, saat ini Pemerintah Catalunya mengumumkan bahwa wilayah tersebut sudah memenangkan hak pasca 90 persen pemilih memberikan keputusan untuk merdeka dari Spanyol.
Menurut pemberitaan, sekitar 2,26 juta orang telah memberikan suara dalam jajak pendapat. Dari jumlah itu, sekitar 90,9 persen memilih untuk merdeka, sedangkan yang memilih tidak hanya 7,87 persen atau 176.565 pemilih.
"Dari 2.262.424 surat suara yang tidak disita, 2.020.144 adalah suara 'ya', 176.566 memberikan suara 'tidak', 45.586 kosong, dan 20.129 suara nol," bunyi pengumuman Pemerintah Catalunya di Twitter melalui akun @catalangov, yang dikutip Senin (02/10/17).