x

Gunakan Lapangan Tarkam, Ini Fakta Menarik Kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2018 di Selandia Baru

Rabu, 7 Februari 2018 19:07 WIB
Penulis: Riris Putri Ridaprilia | Editor: Ardini Maharani Dwi Setyarini

Tak hanya zona Asia yang mengadakan kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2018 di pekan kedua bulan Februari ini, zona Oceania pun sedang mengadakan babak penyisihan yang dihelat di Kota Auckland dan Hamilton, Selandia Baru.

Baca Juga

Zona Oceania memang tidak pernah diunggulkan dalam olahraga tepok bulu yang lebih dikuasai oleh negara-negara Asia. Zona Oceania yang memiliki 15 negara anggota sendiri hanya mempertandingkan 4 negara anggota terkuatnya, yakni Selandia Baru, Australia, Tahiti, dan Fiji. 

Pertandingan yang berlangsung di Kota Hamilton pada Selasa (06/02/18) dan Rabu (07/02/18) itu ternyata memiliki sebuah fakta yang menarik yang tidak lazim terjadi di pertandingan internasional. Apa Saja?

Berikut ini INDOSPORT rangkum fakta menarik yang ada dalam pertandingan Oceania Team Championship 2018.


1. Lantai Lapangan

Kualifikasi Piala Thomas di Selandia Baru.

Berbeda dengan lapangan bulutangkis pada umumnya yang digunakan untuk turnamen internasional. Lapangan yang digunakan oleh Selandia Baru belum beralaskan karpet hijau yang biasanya menjadi alas lapangan di pertandingan tingkat BWF.

Lapangan yang digunakan masih berlantai beton yang hanya dilapisi oleh bahan standar, bukan menggunakan karpet. Hal itu tentu akan sangat berpengaruh dengan gerakan para pemain. Tak hanya itu, para pemain yang terjatuh di lantai seperti ini akan mengalami cedera yang tentunya lebih parah.


2. Papan Skor

Oceania Championship 2018.

Stadion yang digunakan pada pertandingan internasional biasanya menggunakan papan skor digital yang menggunakan sistem komputer otomatis, dengan dukungan layar LED yang cukup besar agar skor dapat terlihat oleh penonton di tribun.

Namun berbeda dengan Selandia Baru, pada pertandingan zona Oceania yang diadakan di staduim wilayah setempat , mereka masih mengandalkan petugas di pinggir lapangan untuk membalik papan angka secara manual ketika skor bertambah. 


3. Dapat Disaksikan Secara Gratis

Ilustrasi live streaming.

Olahraga Bulutangkis memang tidak terlalu populer di negara-negara Oceania, bahkan di Selandia Baru sebagai tuan rumah. Penonton yang menyaksikan pertandingan secara langsung pun terlihat tidak memenuhi tribun stadion.

Meski tidak banyak peminat dan bukan olahraga yang digemari, panitia penyelenggara menyediakan siaran langsung yang dapat disaksikan dengan mudah secara gratis. Hal ini tentu berbeda dengan Indonesia yang tidak pernah menyediakan fasilitas Live Streaming di setiap turnamen yang dihelat.

Kualifikasi Piala Thomas dan UberRaket

Berita Terkini