x

3 Legenda Bulutangkis Indonesia yang Pertahankan Medali Emas Berturut-turut

Senin, 27 Agustus 2018 18:01 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo

FOOTBALL265.COM - Bangsa Indonesia tengah berbangga. Itu tak lepas dari keberhasilan para atlet Indonesia di ajang Asian Games 2018 ini. Banyak atlet-atlet yang menorehkan berbagai macam medali, mulai dari perunggu, perak, hingga emas.

Seperti Pencak Silat, misalnya, yang pada hari kesembilan ini telah menorehkan sebuah prestasi gemilang. Pencak Silat berhasil menyapu bersih final Asian Games 2018 hari ini dengan meraih medali emas. Total, delapan emas berhasil ditorehkan hari ini.

Terakhir adalah bulutangkis, yang memang dikenal sebagai salah satu olahraga andalan Indonesia dalam ajang perhelatan Asian Games 2018 kali ini. Terhitung ada tiga wakil Indonesia di ajang final bulutangkis Asian Games 2018. Mereka adalah Kevin/Marcus dan Fajar/Rian dari ganda putra, dan Jonatan Christie dari tunggal putra.

Baca Juga

Hal tersebut tentunya membuat bangga Indonesia karena selain memastikan diri meraih medali emas dari sektor ganda putra, masuknya Jonatan Christie ke final Asian Games 2018 juga memastikan bahwa atlet muda bulutangkis Indonesia mampu berbicara banyak.

Selain terus menerbitkan atlet-atlet muda, Indonesia juga seringkali mengandalkan pemain-pemain yang sudah terbukti pernah menjuarai berbagai ajang bulutangkis.

Sepanjang keikutsertaan Indonesia dalam ajang Asian Games, tercatat beberapa wakil Indonesia yang pernah meraih medali berturut-turut, baik dari sektor tunggal putra, ganda putra, hingga ganda putri.

Tiga wakil Indonesia di final bulutangkis Asian Games 2018 itu tentu saja dapat mengikuti jejak para legenda bulutangkis Indonesia ini, bila berhasil meraih medali emas dan mampu meraih medali emas kembali di ajang Asian Games 2022.

Siapa sajakah para legenda bulutangkis Indonesia tersebut? Berikut INDOSPORT merangkum pebulutangkis Indonesia yang pernah meraih medali Asian Games berturut-turut.


1. Taufik Hidayat

Taufik Hidayat, legenda bulutangkis Indonesia

Pebulutangkis tunggal putra legenda Indonesia ini pernah menjuarai Asian Games 2002 di Busan. Selanjutnya, ia berhasil mempertahankan gelarnya tersebut setelah mengalahkan Lin Dan (China) di Asian Games 2006 yang dihelat di Doha.

Ada perasaan haru yang dirasakan Taufik, sebab di dua laga sebelumnya ia selalu kalah saat melawan sang mantan juara dunia. Selain itu, Asian Games 2006 juga menjadi laga terakhirnya di ajang empat tahunan tersebut.

"Saya sudah kalah dua kali dari Lin Dan di Asian Games ini (keduanya terjadi di nomor beregu), jadi saya harus memenangi yang satu ini, terlebih ini adalah nomor individu. Saya senang dengan kemenangan ini,” tuturnya.


2. Ricky Subagja dan Rexy Mainaky

Ricky Subagja dan Rexy Mainaky di Asian Games Thailand 1998

Duet legendaris ganda putra Indonesia ini tentu tidak akan terlupakan, karena keduanya pernah menjuarai hampir seluruh turnamen bergengsi dunia, mulai dari juara dunia (1995), medali emas olimpiade (1996), dan juara All England (1995, 1996).

Dalam ajang Asian Games sendiri, Ricky/Rexy sukses menggondol emas di tahun 1994 (Jepang) dan mempertahankannya di tahun 1998 (Thailand).


3. Minarni Sudaryanto dan Retno Kustijah

Retno Kustijah (tengah putih), legenda bulutangkis Indonesia di Asian Games 1962.

Saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games untuk pertama kalinya di tahun 1962, Bulutangkis sudah menjadi cabang olahraga andalan dan melahirkan sosok legenda Minarni Sudaryanto.

Berduet dengan Retno Kustijah, ia mampu meraih medali emas di ganda putri dan mempertahankan gelarnya pada Asian Games 1966 di Bangkok, Thailand.

Minarni sendiri juga turut menyumbangkan emas dari tunggal putri Asian Games 1962, dan menjadi pemain bulutangkis putri Indonesia pertama yang bisa mencapai babak final kejuaraan All England.

Baca Juga

Minarni yang telah memperkuat Tim Uber Indonesia sebanyak lima kali (1960, 1963, 1966, 1969, dan 1975) kemudian berkarier sebagai pelatih bulu tangkis di pelatnas serta aktif dalam organisasi PB PBSI. Ia meninggal dunia dalam usia 59 tahun di RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan pada 14 Mei 2003.

Penulis: Martini

PSSI Tak Menjamin Akan Masa Depan Luis Milla

Ikuti Terus Berita Olahraga dan Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT

Taufik HidayatRaketTRIVIA

Berita Terkini