3 Bukti Gelar All England Ahsan/Hendra Diraih di Tengah Keterbatasan
FOOTBALL265.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, sukses merengkuh gelar juara All England 2019 usai menekuk pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di partai puncak dalam pertarungan tiga set 11-21, 21-14 dan 21-12, Minggu (10/03/19).
Gelar All England 2019 merupakan yang kedua bagi pasangan ini setelah berhasil meraih gelar serupa pada 2014 silam.
Berhasilnya Ahsan/Hendra merengkuh gelar All England terasa sangat spesial. Maklum, keduanya tidak begitu diunggulkan di turnamen ini.
Tak hanya pesaing-pesaingnya yang kuat-kuat, Ahsan/Hendra ternyata juga mempersiapkan diri dengan beragam kekurangan dan 'modal minim' di turnamen ini.
Kira-kira, bukti apa saja yang menunjukkan bahwa gelar All England Ahsan/Hendra diraih di tengah keterbatasan? Berikut ulasannya.
1. 1. Usia Uzur
Usia mungkin bisa dibilang sebagai handicap terbesar Ahsan/Hendra dibanding pesaing-pesaing lainnya di All England 2019.
Ahsan kini telah berumur 31 tahun, sementara Hendra Setiawan berumur 34 tahun. Tentu saja kecepatan dan fisik mereka kalah dibanding pebulutangkis-pebulutangkis muda lainnya yang berasal dari China maupun Indonesia.
Akan tetapi, di tengah keterbatasan itu, mereka justru mampu keluar dari tekanan dan justru menggunakannya sebagai kekuatan.
Pengalaman segudang yang dimiliki Ahsan/Hendra benar-benar berperan dalam keberhasilan mereka merengkuh gelar All England.
2. Biaya Ditanggung Sendiri (Non-Pelatnas)
Sekedar informasi, mulai tahun ini pasangan Ahsan/Hendra berstatus non-pelatnas. Itu artinya, mereka harus menanggung sendiri biaya keberangkatan dan fasilitas latihan di Cipayung, Jakarta Timur.
Namun, hal ini tak menghalangi semangat mereka dalam merengkuh gelar All England yang membanggakan bagi pecinta bulutangkis Indonesia.
2. 3. Cedera Betis Hendra
Kekhawatiran besar sempat muncul selama semifinal All England 2019. Bagaimana tidak, walau berhasil tembus final, Hendra Setiawan diketahui mengalami cedera pada bagian betisnya.
Cedera ini didapatkan saat menghadapi unggulan ketiga asal Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Hendra mengalami cedera betis kiri pada akhir game pertama.
Beruntung, dengan perban tebal di kaki kirinya, pasangan ini mampu mengejutkan dengan menjungkalkan pasangan muda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di partai final.
Terus Ikuti Berita Bulutangkis dan Olahraga Lainnya Hanya di FOOTBALL265.COM