Beda 180 Derajat, Ini Nasib Pebulutangkis Kenichi Tago Rekan Judi Kento Momota
FOOTBALL265.COM - Penggemar raket masih ingat dengan Kenichi Tago? Ternyata nasib terkininya beda 180 derajat dengan rekan judinya dulu, yakni Kento Momota.
Kenichi Tago merupakan pebulutangkis kelahiran Prefektur Saitama, Jepang, pada 16 Juli 1989 silam. Ia memiliki tinggi hingga 176 cm dan berat 72 kg.
Kenichi Tago memulai kariernya di dunia bulutangkis sejak belia. Berbagai prestasi terus ditorehkan hingga akhirnya bisa tembus ke kancah internasional.
Bermain di hadapan dunia ternyata tak membuat Kenichi Tago mengendurkan mentalnya. Sebab Kenichi mampu mendulang medali emas di Asian Junior Championships 2006.
Kenichi tampil di nomor tunggal putra dalam turnamen yang berlangsung di Kuala Lumpur. Setahun kemudian, prestasi Kenichi Tago tetap bisa membawa medali.
Di ajang yang sama, Kenichi hanya mampu mendapatkan medali perunggu saja ketika tampil di nomor ganda campuran. Sebab ini menjadi nomor baru baginya.
Lalu pada kompetisi World Junior Championships, Kenichi bisa mendapatkan medali perak usai tampil sebagai tunggal putra di Waitakere City, New Zealand.
Secara perlahan Kenichi Tago membuktikan pada dunia kalau ia merupakan pebulutankis andalan Jepang. Terbukti beberapa medali pernah diraihnya.
Seperti SEA Games 2009 di Hong Kong (medali perunggu), Asian Games 2010 di India (medali perunggu), Thomas Cup 2010 di Kuala Lumpur dan 2012 di Wuhan (medali perunggu).
Puncaknya adalah ketika Kenichi Tago sukses memenangkan medali emas Thomas Cup 2014 di India. Lalu Belgia Open 2008, Skotlandia Open 2007, dan Swedia Open 2007.
Tersandung Kasus Judi
Sedang di puncak karier, Kenichi Tago malah tersandung kasus perjudian ilegal di Jepang. Kejadian itu tercium pada Oktober 2015 silam.
Kenichi Tago dikeluarkan dengan tidak hormat dari Timnas Jepang oleh Park Joo-bong karena ketidakdisiplinan usai kerap mangkir latihan.
Pebulutangkis 29 tahun ini dianggap memberikan pengaruh buruk kepada rekan-rekannya yang sedang berjuang untuk negara tercinta mereka.
Usut punya usut ternyata mangkirnya Kenichi Tago dari latihan karena ia kerap datang ke tempat perjudian ilegal di Jepang untuk berfoya-foya.
Hasil penyelidikan pun mengemukakan kalau Kenichi tak sendiri melakukan perjudian ilegal. Ia ditemani oleh pebulutangkis Jepang lainnya, yaitu Kento Momota.
Dugaan tersebut pun diperdalam dengan meminta keterangan dari berbagai pihak. Sebab penentuan keduanya mendapat sanksi atau tidak tergantung keputusan.
Pada April 2018, perjudian yang dilakukan keduanya mampu menghabiskan uang hingga miliaran. Hal ini berdasarkan media massa daring Jepang Asahi Shimbun.
Kenichi dikabarkan menghabiskan uang dari 20.000 yen (Rp2,5 juta) hingga 100.000 yen (Rp12 juta) dalam sekali kunjungan ke tempat yang terletak di daerah Sumida Ward.
Finalnya, Kenichi dan Momota resmi diskors alias mendapatkan sanksi tegas dengan menghukumnya dilarang bermain untuk Jepang hingga waktu yang tak ditentukan oleh feredasi setampat.
Sedangkan hukuman untuk Kento Momota hanya sementara, di mana pada Mei 2017 lalu, sanksinya dicabut. Momota pun langsung bertekad untuk membawa Jepang menjadi juara.
Hijrah Ke Malaysia
Demi menyelamatkan kariernya, Kenichi akhirnya hengkang dari Jepang ke Malaysia untuk memulai lagi dari awal perjalanannya sebagai pebulutangkis.
Kepindahannya itu diharap Kenichi bisa mendapatkan tim baru saat hirjah ke Malaysia pada Mei 2016 silam. Ia tak ingin insiden perjudian mematikan kiprahnya di dunia bulutangkis.
"Saya tidak tahu bagaimana prestasi saya kelak, tapi saya berharap kalian memaafkan saya, mengizinkan saya keluar negeri terus bermain bulutangkis," katanya dilansir The Japan Times.
Pada 2017, ia sempat muncul dengan bermain bulutangkis bersama tim Malaysia, yakni Petaling BC. Meski begitu ia gagal menjadi juara di ajang Malaysia Purple League.
Jadi Pelatih
Kabar terkini dari Kenichi Tago menyebutkan kalau ia dipercaya bergabung dengan tim kepelatihan Timnas Inggris jelang tampil di Piala Sudirman 2019.
Kenichi Tago dan tim kepelatihan badminton Inggris memulai kerjanya di Milton Keynes, Buckinghamshire, Inggris untuk beberapa waktu.
Namun belum diketahui kerja sama keduanya berakhir kapan. Meski begitu pebulutangkis 29 tahun itu masih akan bermain hingga Kenichi menyatakan pensiun.