Kilas Balik Sapu Bersih Gelar Juara Wakil Tanah Air di Indonesia Open, Bagaimana Peluang 2019?
FOOTBALL265.COM – Ajang turnamen bulutangkis BWF level 1000 akan kembali dihelat di Tanah Air. Acara bertajuk Indonesia Open 2019 itu akan dilangsungkan di Jakarta pada 16-21 Juli 2019 mendatang.
Indonesia memang memiliki nama besar dalam kompetisi bulutangkis dunia. Dari tahun ke tahun, tim Merah Putih konsisten dalam mengoleksi medali emas dan sejumlah pemain juga kokoh di peringkat teratas, baik itu dari cabang tunggal maupun ganda, putra maupun putri.
Kejayaan bulutangkis Indonesia tentu juga terlihat di ajang Indonesia Open. Sepanjang sejarah perhelatan turnamen tahunan itu, beberapa kali wakil Indonesia mendominasi di partai final, bahkan pernah melakukan sapu bersih medali emas dari semua nomor yang dipertandingkan.
Sebut saja pada Indonesia Open 1983, kali kedua perhelatan akbar tersebut dilangsungkan di Tanah Air. Liem Swie King dan Ivana Lie merebut medali emas dari nomor tunggal putra dan tunggal putri.
Tak lupa duet Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono juga mempertahankan medali emas ganda putra dari tahun sebelumnya. Masih ada Ruth Damayanti/Maria Fransisca dari nomor ganda putri, dan Christian Hadinata/Ivana Lie yang meraih medali emas dari nomor ganda campuran.
Selanjutnya pada edisi 1996 dan 1997 adalah masa keemasan Indonesia. Susy Susanti (tunggal putri) kembali meraih medali emas yang sudah rutin didapatkannya sejak tahun 1994, sebagaimana Tri Kusharjanto/Minarti Timur (ganda campuran) yang juga mempertahankan medali emas lima tahun berturut-turut. Masih ada Eliza Nathanael/Zelin Resiana (ganda putri) yang meraih medali emas pada tahun 1996 dan 1997.
Tahun 1996, medali emas tunggal putra menjadi milik Joko Suprianto, sementara di tahun selanjutnya diambil alih oleh sang rival senegara, Ardy Wiranata. Dari nomor ganda putra, medali milik Denny Kantono/Antonius Ariantho selanjutnya direbut oleh Candra Wijaya/Sigit Budiarto pada tahun 1997. Rivalitas yang sangat luar biasa dari wakil-wakil Indonesia.
Namun kedigdayaan itu berakhir tahun 2001, yang menjadi tahun terakhir Indonesia mampu sapu bersih medali emas Indonesia Open.
Adapun atlet yang menjadi sorotan saat itu adalah Marleve Mainaky (tunggal putra), Ellen Angelina (tunggal putri), Candra Wijaya/Sigit Budiarto (ganda putra), Deyana Lomban/Vita Marissa (ganda putri), dan Tri Kusharjanto/Emma Ermawati (ganda campuran).
Selanjutnya, wakil Merah Putih tak lagi mendominasi ajang Indonesia Open. Bahkan pada edisi terakhir di tahun 2018, hanya ada Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran) yang mampu meraih medali emas. Kemana wakil Indonesia lainnya?
1. Membaca Peluang Sapu Bersih Medali Emas Indonesia Open 2019
Tamparan demi tamparan diberikan sejumlah legenda bulutangkis Tanah Air atas kemerosotan prestasi wakil Indonesia di kompetisi internasional. Ajang Indonesia Open 2019 yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat menjadi pertaruhan, akankah wakil Indonesia saat ini mampu mengulang kejayaan di masa lalu?
Ya, Indonesia tentu akan menurunkan sejumlah pemain andalan dalam ajang tahunan ini. Ada beberapa nomor yang memang berpotensi untuk menjadi juara, namun ada pula nomor yang sangat mengkhawatirkan lantaran belum ada pemain yang mampu menembus papan atas peringkat BWF.
Dari nomor tunggal putra, rivalitas Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie masih menjadi sorotan, setelah baru-baru ini keduanya menciptakan all Indonesia Final di ajang Australia Open 2019.
Jonatan menjadi kampiun turnamen super 300 tersebut, setelah sebelumnya ia juga meraih medali emas di ajang bergengsi Asian Games 2018. Hasil ini membuktikan jika Jonatan masih berpeluang untuk menggondol medali emas di Indonesia Open 2019.
Selanjutnya di nomor ganda putra, Indonesia patut menghela napas lega lantaran peringkat teratas masih didominasi oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Meski dalam beberapa turnamen terakhir keduanya kurang konsisten, namun peluang untuk mempertahankan medali emas tahun ini masih akan tetap ada.
Lain halnya dari nomor ganda putri, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu memang akan tetap menjadi unggulan. Namun keduanya harus tetap waspada dengan pemain lawan, khususnya wakil Jepang yang mendominasi peringkat teratas ranking ganda putri. Medali emas dari ajang India Open 2019 nampaknya akan menjadi modal berharga bagi keduanya.
Sementara itu dari nomor ganda campuran, Indonesia masih berpeluang untuk mengandalkan dua pasangan, yakni Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, yang sama-sama menghuni top 7 ranking BWF. Sayangnya di sepanjang tahun 2019 ini, belum ada medali emas yang mereka dapatkan.
Nomor tunggal putri adalah momok yang harus disorot oleh federasi, mengingat tak ada satupun wakil Indonesia yang berada di Top 10 peringkat dunia. Satu-satunya andalan yang dapat diharapkan hanya Gregoria Mariska Tunjung yang saat ini berada di peringkat ke-14, meski ia juga harus mewaspadai cedera kambuhan yang sempat membelitnya.
Akankah Indonesia mampu kembali membuat sapu bersih medali emas di ajang Indonesia Open 2019?