Susy Susanti Bongkar Alasan Diduetkannya Ahsan/Fajar di Final BATC 2020
FOOTBALL265.COM - Susy Susanti selaku Manajer Tim Indonesia membongkar alasan di balik keputusan memasangkan Mohammad Ahsan/Fajar Alfian di final Badminton Asia Team Championships 2020, Minggu (17/2/20).
Tim putra Indonesia baru saja meraih gelar hat-trick di Badminton Asia Team Championships 2020 setelah mengalahkan Malaysia dengan skor 3-1. Kemenangan diraih oleh Anthony Sinisuka Ginting, Kevin Sanjaya /Marcus Gideon, dan Mohammad Ahsan/Fajar Alfian, sementara Jonatan Christie keok di partai ketiga.
Susy Susanti pun menjelaskan alasan menduetkan Ahsan/Fajar yang menjadi partai penentu kemenangan tim Merah-Putih. Legenda tunggal putri Indonesia itu mengungkapkan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil pertimbangan kondisi terakhir atlet dan head to head dengan lawan.
Ditilik dari rekor pertemuan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang merupakan ganda kedua Indonesia, mereka pernah ditumbangkan oleh ganda kedua Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, di Thailand Open 2019 dengan skor 18-21, 21-16, 21-23.
"Jonatan sudah berusaha, tapi di akhir dia kurang beruntung. Seharusnya kami bisa menang 3-0. Untuk Ahsan/Fajar kenapa dipasangkan, karena kami mempertimbangkan kondisi terakhir atlet dan head to head dengan lawan, makanya diputuskan Ahsan/Fajar yang paling siap," tutur Susy, dilansir dari PBSI.
Kekuatan sektor ganda putra pun membuat Susy Susanti sudah yakin dengan kemenangan di Badminton Asia Team Championships 2020. Ia juga mengevaluasi kekuatan Indonesia di sektor tunggal putra yang belum stabil, namun tetap mengapresiasi perjuangan para wakil Tanah Air.
"Di ganda ini sebetulnya mau diubah-ubah juga kami yakin, karena kami punya benteng yang kuat di ganda. Untuk tim tunggal harus lebih mempersiapkan diri lagi, masih belum konsisten. Anthony tampil baik, tapi Jonatan dan Shesar (Hiren Rhustavito) masih belum stabil," tambahnya.
Susy Susanti menuturkan hal-hal yang perlu ditingkatkan lagi adalah penerapan strategi, kecerdikan saat bermain, antisipasi perubahan pola main lawan serta keberanian dan keyakinan dalam menghadapi poin-poin kritis.