Menakutkan di Eropa, Ini Penampilan Pebulutangkis Swiss Berdarah Indonesia
FOOTBALL265.COM – Pebulutangkis muda Swiss berdarah Indonesia, Dounia Pelupessy tampil sangat menakutkan bagi wakil Eropa, setidaknya sejak November 2019 lalu. Berikut penampilannya.
Dounia Pelupessy merupakan salah satu pebulutangkis Eropa berbakat yang dimiliki Swiss. Bersama dengan Milena Schnider, ia sukses menempati peringkat 1 dunia di sektor ganda putri bulutangkis Eropa.
Wanita cantic berusia 17 tahun tersebut merupakan anak dari mantan pemain bulutangkis Belanda, Pierre Pelupessy yang memiliki darah Indonesia.
Menurut laporan 24 Heures, Pierre Pelupessy merupakan eks pemain bulutangkis asal Indonesia yang besar di Belanda. Lalu ia hijrah ke Swiss dan menetap sejak 13 tahun terakhir.
Berkat kegigihannya, Pierre Pelupessy berhasil menduduki posisi 13 dunia yang merupakan peringkat tertinggi dalam kariernya. Setelah gantung raket, ia menjadi pelatih bulutangkis di Swiss.
Baru saja memulai debut yang indah dan manis di sektor ganda putri, Dounie Pelupessy sudah harus rela kehilangan rekan duetnya, Milena Schnider pada 2020 ini.
Mengingat, usia Milena Schnider sudah tidak lagi junior di tahun ini. Dounia Pelupessy pun saat ini bermain di sektor tunggal putri. Penampilannya pun cukup menakutkan bagi wakil Eropa.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Dounia Pelupessy belum pernah menorehkan kekalahan saat berhadapan dengan sesama wakil Eropa sejak November 2019 lalu.
Rekor tak terkalahkan dari pebulutangkis Eropa itu dimulai pada ajang kualifikasi Victor Slovenia Future Series 2019 lalu. Ia mampu memenangkan setiap laga di babak 32 besar dan 16 besar.
Dounia Pelupessy mampu mengalahkan Mariia Golubeva (Rusia) dengan skor 21-16, 21-17 dan Emilie Melgaard (Denmark) 21-18, 15-21, 21-15.
Saat menjalani ajang XI Portuguese International Junior Championships 2019, Dounia Pelupessy bahkan tampil sangat sempurna. Bagaimana tidak, ia pulang dengan membawa gelar juara.
Ia mampu mengalahkan wakil Spanyol (Ania Setien), Prancis (Bulle Thomas), Finlandia (Julia Salonen), Italia (Katharina Fink) dan Belanda (Amy Tan) di partai final.
Dominasi Dounia Pelupessy atas wakil Eropa berlanjut pada awal 2020 ini. Tiga wakil Eropa di ajang Decathlon Perfly Italian Junior 2020, tak bisa merusak dominasi Dounia Pelupessy.
Dirinya berhasil menyingkirkan Adele Bobbio (Italia), Demi Van Ritter (Belanda), dan Gergana Pavlova (Bulgaria). Sayangnya, Dounia Pelupessy tak berdaya ketika berhadapan dengan wakil Asia.
Dounia Pelupessy harus tersingkir di babak perempatfinal Decathlon Perfly Italian Junior 2020 saat berjumpa pebulutangkis Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi (24-22, 12-21, 10-21).
Pada awal 2020 ini, Dounia Pelupessy punya catatan buruk saat berjumpa wakil Asia. Dalam tiga pertemuan terakhir, dirinya harus menelan kekalahan.
Setelah disingkirkan wakil Indonesia, Dounia Pelupessy juga harus tumbang dari Akari Nakashizu (Jepang) di ajang Dutch Junior International 2020 dan Hee Su Jung (Korea Selatan) dalam ajang German Junior 2020.
Meski dibayangi rekor buruk atas wakil Asia, bukan berarti pebulutangkis berdarah Indonesia ini tak akan bisa pesaing berat di pentas internasional. Mengingat, Dounia Pelupessy saat ini masih sangat muda dan masih bisa berkembang pesat.