2 Tunggal Putra Indonesia Pernah Kalahkan Presiden BWF di Laga Final
FOOTBALL265.COM - Terdapat 2 mantan pemain bulutangkis tunggal putra Indonesia yang pernah kalahkan Presiden BWF (2017-21) Poul-Erik Hoyer Larsen di laga final.
Poul-Erik Hoyer Larsen saat ini tengah menjadi perbincangan publik karena melontarkan gagasan agar sistem skor atau poin di bulutangkis menjadi 11x5.
"Saya ingin mengubah sistem penilaian yang ada. Kami terlalu konservatif sekarang dan menyebabkan bulutangkis jalan di tempat," kata Larsen dikutip Sports Sina.
Padahal BWF telah meninggalkan sistem 11x5 sejak 2006 silam usai mengadopsi sistem 21x3 termasuk menggantikan gim distribusi 15 poin (sistem klasik).
Larsen sempat melakukan uji coba sistem 11x5 pada pertandingan-pertandingan tingkat rendah pada 2014 lalu. Hasilnya pun dianggap Larsen bisa diterapkan ke level yang lebih tinggi.
Pada Mei 2018 lalu, ide aneh Larsen kembali di bawa ke forum Konferensi Tahunan Bulutangkis Dunia. Hasilnya, ada 123 suara menantang sedangkan 129 mendukung.
Kendati banyak yang setuju tetapi suara Larsen untuk menerapkan sistem 11x5 masih kurang lantaran tak mencapai 2/3 dari total suara yang ada.
Suara penolakan kebanyakan datang dari kawasan Asia yang menganggap sistem tersebut hanya sebagai keuntungan semata bagi daerah Eropa yang tak sanggup bermain lama.
Meski begitu, pada kenyataannya, Larsen ternyata merupakan mantan pemain bulutangkis tunggal putra andalan Denmark periode 1985-2000.
Sejumlah gelar seperti juara Eropa, All England, hingga satu medali emas Olimpiade 1996 Atlanta membuat Larsen dinobatkan pebulutangkis Eropa tersukses kala itu.
Walaupun bergelimang gelar, tetapi Larsen juga sempat kandas di beberapa turnamen dari lawan-lawannya, termasuk wakil Indonesia pada saat itu.
Dalam sejumlah kesempatan, tepatnya ajang IBW World Grand Prix, Larsen kerap bersua dengan wakil tunggal putra Indonesia di pertandingan final.
Kenyataannya ada dua tunggal putra Indonesia yang sukses mengalahkan Larsen di pertandingan final. Dua orang yang dimaksud ialah Hermawan Susanto dan Joko Suprianto.
Tepatnya 20 Oktober 1991 silam, di ajang Denmark Open, Larsen yang notabene bermain dihadapan publik sendiri mampu dengan mudah melenggang ke final.
Saat itu, Larsen bersua dengan Hermawan Susanto. Pertandingan ini berlangsung sangat panas, karena harus bermain hingga tiga set dengan skor akhir 8-15, 15-12, dan 15-8 untuk Susanto.
Empat tahun berselang Larsen kembali bersua di final dengan wakil Indonesia Joko Suprianto di German Open. Suprianto sukses mengalahkan Larsen dengan skor 17-14, 15-11.
Setahun kemudian Larsen juga bertarung lagi melawan Suprianto di laga final ajang U.S Open. Pertandingan ini lagi-lagi dimenangkan tunggal putra Indonesia, 15-13, 15-13.
Sekadar informasi kalau Larsen tengah menjabat sebagai Presiden BWF (2017-21) untuk periode kedua. Sebelumnya di 2014, Larsen terpilih jadi anggota Komite Olimpik Internasional (IOC).