Terjun ke Politik, Taufik Hidayat: Awalnya Mencoba Tantangan
FOOTBALL265.COM - Legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat mengakui bahwa awal mulanya dirinya memutuskan untuk terjun ke dunia politik karena melihat hal tersebut sebagai sebuah tantangan.
Eks pebulutangkis tunggal putra Tanah Air, Taufik Hidayat diketahui menikahi putri dari salah satu politisi Indonesia, yakni Agum Gumelar.
Memiliki seorang mertua yang berasal dari kalangan politisi, Taufik Hidayat mengaku tertantang untuk terjun ke dunia yang sama dengan harapan bisa memperbaiki sektor olahraga Indonesia.
Hal tersebut pun diungkapkan oleh Taufik Hidayat dalam bincang-bincangnya dalam bentuk podcast dengan presenter Deddy Corbuzier yang kemudian dipublish di video akun Youtubenya dengan judul 'BUKA MATA LOE! SEMUA KORUPTOR!? TAUFIK HIDAYAT NEKAT BICARA!!'.
"Mertua saya memang Bapak Agum Gumelar, tapi saya hidup sendiri. Saya respect dan hormat sama dia dan Beliau kasih masukan kalau mau belajar ya silakan saja," ujar Taufik Hidayat..
Taufik Hidayat pun menuturkan dirinya pun sampai bertanya kepada mertuanya tersebut, namun mertuanya menyebutkan kalau pada akhirnya nanti dirinya akan mengetahui hal tersebut sendiri.
"Misalkan kayak ada masalah begini, saya cuma cerita saja dan tidak minta tolong. Tapi, memang sejak menikah, saya sudah berpikir kalau ini adalah sebuah tantangan, karena hidup lurus-lurus saja saya tidak suka," lanjutnya.
"Tapi-kan tidak KPK juga," kata Deddy Corbuzier.
Taufik Hidayat lantas menjawab selama dirinya bisa berargumentasi dan yakin kalau dirinya tidak salah, ia pun menyatakan kalau dirinya tidak akan pernah takut kepada siapapun.
Taufik Hidayat saat ini tengah terjebak dalam pusaran kasus korupsi Imam Nahrawi. Baru-baru ini dia mengakui di hadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bahwa dia menjadi penerima uang suap untuk Imam Nahrawi.
Diketahui setelah gantung raket, kiprah Taufik Hidayat banyak membantu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terutama saat perannya menjadi Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017.