Kisah Miris Legenda Badminton Inggris yang Jadi Relawan Corona
FOOTBALL265.COM - Kisah sedih legenda badminton Inggris, Gail Elizabeth Emms, dari meraih medali perak di Olimpiade Athena 2004 sampai terpaksa menjadi relawan virus corona.
Gail Elizabeth Emms atau yang akrab disapa Gail Emms, ternyata merupakan eks pemain badminton ganda campuran Inggris yang sangat sukses di eranya.
Namun, siapa sangka jika kesuksesannya di lapangan badminton tidak sejalan dengan kehidupannya di dunia nyata selepas dirinya memutuskan gantung raket?
Berikut INDOSPORT.com merangkum perjalanan seorang Gail Emms dari menjadi pemain badminton sukses sampai terpaksa menjadi relawan virus Corona:
Kehidupan yang sulit
Ayah Gail Emms diketahui merupakan seorang pengusaha sukses, tetapi mengalami kebangkrutan pada tahun 1980-an yang membuat kehidupan keluarganya menjadi sangat sulit pada saat itu.
Ibunya sendiri, yakni Janice Emss, merupakan pemain sepak bola di salah satu tim sepak bola Inggris yang tidak resmi. Namun, keduanya resmi bercerai ketika Gail Emms masih remaja.
Perjalanan Karier
Gail Emms menjadi seorang pemain badminton setelah dirinya lulus dari Kingston University pada tahun 1998. Ketika itu, dirinya meniti karier profesional setelah mendapat dana hibah dari yayasan lotere di Inggris lewat UK Sport.
Selepas meniti karier profesionalnya, kesuksesan terbesar yang diraih oleh Gail Emms terjadi di Olimpiade Athena 2004. Berpasangan dengan Robertson, ia berhasil meraih medali perak di sektor ganda campuran.
Perjalanan Gail Emms dengan Robertson di ganda campuran pada Olimpiade Athena 2004 bisa terbilang sangat-sangat mulus hingga ke partai final.
Bahkan, mereka sukses mengalahkan pasangan-pasangan unggulan asal China dan Denmark. Walaupun akhirnya di partai final, Gail Emms/Robertson harus mengakui keunggulan pasangan China lainnya, Zhang Jun/Gao Ling dengan skor 15–1, 12–15, 15–12 dan harus puas dengan medali perak.
Kehidupan usai gantung raket
Selepas gantung raket usai Olimpiade Beijing 2008, Gail Emms menekuni dunia baru dengan menjadi pelatih badminton di Timnas Bulutangkis Inggris, menjadi motivator, terlibat dalam kegiatan media, menjadi komentator di TV dan mengiklankan produk.
Tahun 2013, Gail Emms ditunjuk menjadi salah satu staf pelatih Badminton England, dimana ia ditugaskan untuk melatih tunggal putri junior dan ganda campuran.
Namun, pada tahun 2017, setelah dana bantuan dari UK Sports hilang, Gail Emms terpaksa harus kehilangan posisinya dan ia melontarkan kritik pedas pada pihak UK Sports dengan menyebut kalau pengalokasian dana tidak berlangsung efektif.
1. Terlilit Utang
Semenjak kehilangan pekerjaannya di tahun 2017, kehidupan Gail Emms mendadak berubah total. Peraih medali perak Olimpiade Athena 2004 tersebut mengaku kesulitan menemukan pekerjaan yang baru untuk membayar tagihan kebutuhan hidupnya.
Dilansir dari situs olahraga itv.com, Gail Emms mengaku terpaksa menangis bombay ketika dirinya harus menjual seluruh harta benda yang ia miliki demi memenuhi kebutuhan hidupnya bersama dengan dua orang anaknya.
"Saya memiliki tumpukan utang yang besar sekarang. Saya mendapat surat dari bank yang mengatakan kalau saya belum menyelesaikan pembayaran pajak, telepon dan lain-lain," katanya.
"Beberapa bulan bagus dan saya bisa melakukan apa yang paling saya sukai, menginspirasi anak-anak di sekolah, pembicaraan motivasi di acara 'wanita dalam bisnis'. Tetapi setiap tahun semakin sulit untuk menjaga profil saya dan mendapatkan pemesanan," ujar Gail Emms.
Gail Emms bahkan mengakui kalau CV yang ia miliki sebagai seorang pebulutangkis Inggris sukses selama 10 tahun cukup membantunya mendapat pekerjaan, meskipun pekerjaan tersebut hanyalah sebagai barista di kafe.
Menjadi relawan virus corona
Gail Emms kembali muncul dan menggegerkan publik dengan statusnya sebagai relawan virus corona di Inggris. Dilansir dari situs olahraga BBC, ia mendapat shift selama delapan jam setiap harinya.
Gail Emms bisa terjun sebagai relawan virus corona setelah dirinya dinyatakan lulus dari program pelatihan NHS yang menjadi tempat untuk pengecekan virus corona di Inggris.
"Saya tidak memiliki pelatihan medis tetapi saya bugar dan sehat dan saya merasakan tugas yang mendalam," ujar Gail Emms.
Sekarang, ibu dari dua orang anak tersebut bekerja selama delapan jam selama empat hari di salah satu stasiun di Inggris dan menerima sekitar 40 tes swab virus corona dalam sehari.