Scott Evans, Pebulutangkis Irlandia yang Dapat Kartu Hitam hingga Terjun ke Dunia Fashion
FOOTBALL265.COM – Jalan karier yang jauh dari dunia bulutangkis ditempuh tunggal putra Irlandia Scott Evans yang terjun ke dunia fashion pasca pensiun.
Jika beberapa mantan atlet bulutangkis dunia melanjutkan karier menjadi pelatih pasca pensiun. Beberapa lainnya justru memilih jalan lain yang jauh berbeda, selayaknya yang dilakukan oleh tunggal putra Irlandia, Scott Evans.
Alih-alih melanjutkan karier sebagai pelatih, ataupun membangun bisnis yang masih berkaitan dengan dunia bulutangkis dan olah raga, pria 32 tahun itu justru memilih jalan berbeda dengan menjalankan bisnis fashion. Yang sejak awal dibangunnya bersama sang kekasih Camilla Overgaard.
Kartu Hitam Scott Evans
Sebagai pebulutangkis, Scott Evans memang tak pernah bisa meraih capaian tertinggi masuk ke dalam deretan pebulutangkis top dunia. Namun meski berasal dari negara yang sama sekali tak menggilai bulutangkis, bukan berarti karier Scott Evans lantas berjalan buruk.
Berkat ketekunannya, berlatih jauh ke Denmark, beberapa capaian membanggakan bisa ditorehkan Scott Evans sepanjang karier, mulai dari tiga kali menjadi wakil Irlandia di Olimpiade.
Hingga akhirnya mencatatkan rekor sebagai atlet bulutangkis asal Irlandia pertama yang bisa meraih kemenangan di Olimpiade. Ketika dirinya bisa mengalahkan wakil Jerman, Marc Zwiebler 9–21, 21–17, 21–7 di Olimpiade Rio de Janiero 2016.
Tetapi bukan hanya catatan manis, dalam kariernya Scott Evans juga pernah merasakan pengalaman buruk. Yaitu ketika dalam sebuah pertandingan dirinya mendapatkan kartu hitam dari wasit. Sebuah hukuman yang jarang terjadi di dunia bulutangkis dan saat itu hampir membuat Scott Evans frustrasi, karena mengancam keikutsertaannya di Olimpiade London 2012.
Kejadian berujung kartu hitam untuk Scott Evans itu terjadi di perempat final turnamen Norwegia International November 2011. Saat itu Evans melawan pebulutangkis Belgia Yuhan Tan dalam pertandingan sengit yang harus berlangsung hingga tiga set.
Usai akhirnya kalah di set ketiga, Scott Evans merasa tak puas dengan kepemimpinan wasit. Dirinya pun berlalu tanpa menyalami sang pengadil lapangan, sambil juga mengeluarkan kalimat umpatan dari mulutnya.
Beberapa saat kemudian, Scott Evans memang berbalik mencoba meminta maaf. Namun wasit sudah terlanjur menghukumnya dengan kartu hitam pada saat itu.
Meski sempat frustrasi dengan nasibnya untuk melaju ke Olimpaide London 2012, beruntungnya kemudian Scott Evans hanya mendapatkan hukuman denda. Tanpa adanya larangan bertanding, seperti dalam beberapa kasus saat seorang pebulutangkis mendapatkan kartu hitam.
1. Bisnis Fashion Scott Evans
Buat Scott Evans capaian bisa mewakili negaranya, Irlandia di Olimpiade merupakan suatu yang membanggakan. Bahkan Scott Evans sampai mengabadikannya dalam bentuk tato di bagian kanan perutnya.
Tetapi capaian tersebut pada akhirnya tak sampai membuatnya tertarik untuk terus melanjutkan karier di dunia bulutangkis pasca pensiun pada bulan Februari 2018.
Setelah akhirnya memutuskan pensiun di usia 30 tahun itu, Scott Evans justru memilih untuk fokus mengembangkan binsis fashion yang sudah sejak tahun 2014 dimulainya bersama mantan pebulutangkis Denmark Camilla Overgaard, yang juga merupakan kekasihnya.
Bisnis fashion yang dirintis Scott Evans dan Camilla Overgaard itu adalah membuat sebuah brand pakaian dengan nama Hosbjerg, yang berbasis di Copenhagen Denmark.
Berbekal latar belakang bulutangkis, keduannya mengembangkan bisnis dengan menjual pakaian yang didesain sporty, nyaman namun juga elegan, dalam material kulit, kasmir hingga sutra.
Dalam Hosbjerg sendiri, Scott Evans bertanggung jawab untuk menjalankan urusan social media dan juga berbagai hal yang kaitannya dengan ekonomi brand fashion miliknya itu.