Kisah Vita Marissa/Liliyana Natsir, Ganda Putri Terakhir yang Juara di Indonesia Open
FOOTBALL265.COM - Mengintip kisah dua srikandi bulutangkis Indonesia yakni Vita Marissa/Liliyana Natsir, sebagai pasangan ganda putri terakhir Tanah Air yang juara di ajang Indonesia Open.
Ajang bulutangkis Indonesia Open sendiri merupakan salah satu turnamen cukup bergengsi di kancah BWF. Terbukti, kompetisi yang pertama kali digelar tahun 1982 ini masuk dalam kategori Super 1000.
Sebagai informasi, sejauh ini cuma ada tiga turnamen bulutangkis yang berlabel Super 1000. Selain Indonesia Open, ada juga All England Open serta China Open yang menjadi kompetisi pendulang poin tertinggi.
Namun sayang, meski salah satu kompetisi tertinggi di ajang BWF ini berlangsung di Tanah Air, beberapa atlet bulutangkis Indonesia justru kerap gagal menjadi juara.
Salah satu nomor yang sampai saat ini sudah sangat lama tidak meraih juara di Indonesia Open adalah tunggal putri serta ganda putri.
Tunggal putri bahkan telah absen selama 19 tahun, sejak terakhir kali juara di edisi 2001 silam melalui Ellen Angelina. Pada partai final, Ellen Angelina sukses mengalahkan tunggal putri Malaysia, Lee Tsuen Seng.
Sementara di nomor ganda putri, Indonesia sudah absen selama 12 tahun setelah terakhir kali juara pada gelaran Indonesia Open 2008.
Ganda putri yang menjadi pahlawan Indonesia saat itu adalah Vita Marissa/Liliyana Natsir. Lantas seperti apa kiprah serta perjalanan pasangan ganda putri itu menuju tangga juara? Berikut INDOSPORT coba mengulas.
1. Langkah Vita Marissa/Liliyana Natsir Menuju Juara
Dalam gelaran Indonesia Open 2008 lalu, terdapat tujuh pasangan ganda putri yang turut ambil bagian sejak putaran pertama. Namun semua berguguran, dan menyisakan satu wakil di partai final.
Memulai kompetisi dari ronde kedua, Vita Marissa/Liliyana Natsir berhasil melangkah ke putaran ketiga usai menang atas pasangan campuran beda negara Nicole Grether (Jerman)/Charmaine Reid (Kanada) dengan skor 21-16 dan 21-17.
Pada putaran ketiga, Vita Marissa/Liliyana Natsir mendapat perlawanan cukup ketat dari pasangan Malaysia, Eei Hui Chin/Pei Tty Wong. Pertandingan pun dimenangkan wakil Indonesia dengan 21-15 dan 21-15.
Di semifinal, sang unggulan pertama turnamen Indonesia Open 2008 yakni Yili Wei/Yawen Zhang dari China telah menunggu Vita Marissa/Liliyana Natsir.
Bermain di kandang sendiri, membuat Vita Marissa/Liliyana Natsir sukses menaklukan Yili Wei/Yawen Zhang walau harus melalui rubber game dengan angka 21-15, 14-21, dan 21-18.
Sukses mengalahkan unggulan pertama, membuat mental dan kepercayaan diri Vita Marissa/Liliyana Natsir meningkat jelang partai final.
Terbukti, pada laga puncak keduanya tampak tak kesulitan saat mengalahkan pasangan ganda putri asal Jepang, Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna dengan angka 21-15 dan 21-14.
Bagi Vita Marissa dan Liliyana Natsir, gelar Indonesia Open 2008 lalu merupakan medali juara mereka yang kedua sepanjang sejarah dan yang pertama saat berpasangan sebagai ganda putri.
Vita Marissa lebih dulu menjuarai Indonesia Open tahun 2001 saat turun di ganda putri bersama Deyana Lomban. Sementara Liliyana Natsir, pernah menjadi juara tahun 2005 di nomor ganda campuran saat berpasangan dengan Nova Widianto.