Sir George Thomas, Pebulutangkis Hebat Pencetus Ide Piala Thomas
FOOTBALL265.COM – Kejuaraan bulutangkis dunia beregu putra bertajuk Piala Thomas tidak akan ada tanpa kehadiran legenda Inggris, Sir George Thomas. Siapakah George Thomas ini?
Meski pandemi virus corona masih membayangi dunia bulutangkis, pihak Asosiasi Bulutangkis Dunia (BWF) tetap berencana menggelar turnamen beregu Piala Thomas dan Uber 2020.
Sebanyak masing-masing 16 tim Piala Thomas dan Uber akan bertanding memperebutkan lambang supremasi bulutangkis beregu putra dan beregu putri paling bergengsi ini.
Putaran final Piala Thomas dan Uber rencananya akan dihelat di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober mendatang. Kejuaraan bulutangkis ini akan berlangsung di Ceres Arena.
Baru-baru ini pihak BWF juga sudah merilis hasil undian Piala Thomas dan Uber 2020 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (03/08/20), di mana tim putra Indonesia menempati Grup A dan tim putri berada di Grup B.
Tim Thomas Indonesia yang menjadi unggulan satu berada satu grup bersama Malaysia, Belanda, dan Inggris. Sedangkan tim Uber Indonesia yang ada di posisi kelima daftar unggulan, menempati grup B bersama Korea Selatan, Malaysia dan Australia, demikian keterangan resmi BWF.
Nah, sambil menunggu waktu kurang lebih dua bulan sebelum turnamen Piala Thomas dan Piala Uber ini dimulai, ada baiknya kita mengenal sosok pencetus Piala Thomas, yakni Sir George Thomas.
Sir George Thomas sendiri bukanlah nama yang asing dalam sejarah bulutangkis. Di luar jasanya menggelar turnamen, dia memiliki karier bermain bulutangkis yang sangat mentereng.
Karier Sir George Thomas
Nama lengkapnya Sir George Thomas, Bart, merupakan mantan atlet kenamaan Inggris yang menguasai tiga bidang olahraga, yakni bulutangkis, tenis dan catur. Namun bulutangkis-lah cabang yang melambungkan namanya di kancah dunia.
Sir George Thomas adalah atlet kelahiran 1881 yang meninggal tanggal 23 Juli 1972. Dia dikenal sebagai pemain yang memenangi puluhan pertandingan sepanjang karernya, termasuk 21 kali juara All England yang disebut sebagai kejuaraan dunia tidak resmi.
Di luar dunia bulutangkis, Sir George Thomas juga merupakan dua kali pemenang Kejuaraan Catur Inggris. Dia juga pernah mencapai perempatfinal tunggal putra dan semifinal ganda putra tenis di Wimbledon 1911.
Pada tahun 1934, Sir George Thomas menjadi salah satu pendiri Federasi Bulutangkis Internasional (yang sekarang dikenal sebagai Federasi Bulutangkis Dunia, BWF), di mana dia juga sempat menjabat sebagai presiden dari tahun 1934 hingga 1955.
1. Menggagas Piala Thomas
Sejarah Piala Thomas dimulai di Inggris di awal tahun 70-an, ketika Sir George Thomas sebagai seorang bangsawan Inggris yang menggandrungi bulutangkis ingin sekali meninggalkan warisan ke anak cucunya.
Saat itu Sir George Thomas membayangkan adanya kejuraaan piala dunia untuk bulutangkis yang mirip dengan sepak bola, dilombakan pada tahun 1930. Idenya itu diterima dengan baik oleh Federasi Bulutangkis Internasional (IBF).
Pada tahun 1939, Sir George Thomas mempersembahkan kepada IBF sebuah piala berlabis emas 28 inci yang bersinar dengan ditempat perak. Di bagian piala itu terukir kata-kata, ‘Piala Kejuaraan Bulutangkis Internasional’.
Sayangnya gagasan menggelar turnamen dengan trofi seindah itu harus tertunda akibat Perang Dunia II. Lalu pada tahun 19948, untuk pertama kalinya Piala Thomas bisa digelar.
Awalnya, Piala Thomas dimainkan setiap tiga tahun namun berubah sejak 1982 di mana turnamen ini diadakan setiap dua tahun dengan format 3 tunggal dan 2 ganda.
Pada tahun 2014, sudah ada 16 tim yang dihadirkan di turnamen ini. tim tidak lagi lolos lewat kualifikasi zona, namun tim diundang berdasarkan posisi Peringkat Dunia mereka. striker baru ini memastikan minimal satu tim dari setiap benua dan tiga tim dari Asia dan Eropa berhak lolos.
Namun, BWF mengembalikannya ke sistem kualifikasi lama di turnamen 2016 sampai edisi 2020 saat ini.
Indonesia di Piala Thomas
Lantas bagaimana perjalanan Indonesia di ajang Piala Thomas ini sendiri?
Sejauh ini baru ada lima negara yang pernah memenangkan Piala Thomas, yakni Malaysia, Indonesia, China, Jepang dan Denmark. Anehnya, tiga pemenang masing-masing memenangkan kompetisi Piala Thomas pertama yang diikuti, Malaysia edisi pertama tahun 1949, Indonesia tahun 1958, China tahun 1982.
Indonesia telah memimpin dalam peraihan gelar secara keseluruhan tiga belas. Mereka memenangkan empat gelar secara beruntun dari tahun 1970 hingga 1979 dan lima gelar secara beruntun dari tahun 1994 hingga 2002.
Satu dekade dominasi Indonesia diakhiri dengan kebangkitan China pada tahun 2004 ketika China memenangkan gelar itu di Jakarta. Sementara untuk pertama kalinya sejak pertama kali masuk 1958, Indonesia gagal mencapai empat besar tahun 2012.
Kemudian pada Piala Thomas 2016, Indonesia hanya puas menjadi runner-up, kalah dari tim Denmark.