'Kalah' dari Liliyana Natsir, Media Asing Soroti Rekor Tai Tzu Ying
FOOTBALL265.COM - Usai 'kalah' dari legenda bulutangkis Indonesia, Liliyana Natsir sebagai pebulutangkis putri terbaik sedekade dalam voting yang dilakukan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), rekor Tai Tzu Ying disorot media asing.
Beberapa waktu lalu, BWF diketahui menggelar voting untuk pemilihan pebulutangkis putri terbaik sedekade. Dalam hasil voting tersebut, Tai Tzu Ying dan Liliyana Natsir bertarung di babak final.
Namun ternyata berdasarkan hasil voting BWF, Liliyana Natsir-lah yang keluar sebagai sebagai pemenang setelah ia meraih 69,4% suara, sementara tunggal putri peringkat 1 dunia saat ini, Tai Tzu Ying meraup suara sebesar 30,6%.
Kendati Tai Tzu Ying harus kalah voting dari legenda bulutangkis Indonesia, Liliyana Natsir, media asing, ETtoday, tetap menyoroti rekor-rekot yang berhasil diciptakan oleh ratu bulutangkis dunia asal Chinese Taipei.
Adapun rekor-rekor yang pernah diciptakan oleh Tai Tzu Ying yaitu ia berhasil mempertahankan rekor 27 minggu tanpa terkalahkan di tahun 2017 sebelum akhirnya terhenti di Indonesia Open dan akhirnya meraih medali emas di Asian Games 2018.
Raihan medali emas Asian Games yang berhasil diraih oleh Tai Tzu Ying pada tahun 2018 itu sukses menobatkannya sebagai orang Chinese Taipei pertama yang berhasil meraih medali emas pada kompetisi bulutangkis se-Asia empat tahunan sekali itu.
Kemudian, Tai Tzu Ying diketahui juga berhasil menjadi tunggal putri kedua yang meraup 100 ribu poin setelah legenda bulutangkis China, Li Xuerui, di mana setelah ia memenangkan French Open, wakil Chinese Taipei sukses mencetak 101.667 poin dan menjadi rekor tertinggi dalam sejarah tunggal putri.
Pada tahun 2020 ini, Tai Tzu Ying kembali berhasil merebut gelar All England yang pada tahun 2019 lalu harus terlepas dari tangannya. Ia berhasil menjadi juara di turnamen bulutangkis tertua dunia usai mengalahkan wakil China, Chen Yufei di partai final.
Raihan tiga gelarnya di All England membuat Tai Tzu Ying kini sejajar dengan legenda tunggal putri China lainnya, yakni Xie Xingfang yang juga berhasil meraih tiga gelar di kejuaraan All England.