5 Fakta Unik BWF World Tour Finals 2020
FOOTBALL265.COM - Delapan pebulutangkis pemilik poin terbesar hasil kompetisi selama satu musim kemarin akan bersaing pada turnamen tutup tahun, BWF World Tour Finals 2020, yang digelar di Impact Arena, Bangkok, 27-31 Januari 2021.
Setiap negara maksimal memiliki dua wakil untuk tiap sektor. Indonesia menempatkan 5 wakil di turnamen ini, yang tersebar di empat sektor. Hanya di nomor tunggal putri Indonesia gagal meloloskan pemain.
Lima wakil Indonesia yang lolos adalah Anthony Ginting (tunggal putra), Mohanmmad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), serta Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja (ganda campuran).
Berikut ini 5 fakta unik seputar gelaran BWF World Tour Finals 2020.
1. Digelar Tanpa Penonton
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membawa perubahan di banyak sektor, termasuk olahraga. Banyak turnamen atau kompetisi yang terpaksa dibatalkan atau ditunda pelaksanaannya.
Kalaupun akhirnya tetap dijalanakan, ada banyak protokol yang harus diterapkan. Salah satu protokol yang harus dipenuhi adalah tidak adanya penonton lanngsung yang hadir di stadion saat pertandingan. Jika pun ada, jumlahnya akan sangat dibatasi.
BWF World Tour Finals juga akan digelar tanpa ada penonton langsung di stadion.
2. Digelar Awal Tahun
BWF World Tour Finals merupakan turnamen tutup tahun. Namun, karena adanya pandemi, penyesuaian pun dilakukan. Pada 2020, banyak sekali turnamen yang tidak bisa digelar, termasuk dua turnamen Super 1000, Indonesia Open dan China Open.
Kedua turnamen in baru bisa digelar pada Januari 2021 dengan perubahan nama dan tempat, menjadi Yonex Thailand Open (12-17 Januari 2021) dan Toyota Thailand Open (19-24 Januari 2021).
Maka jadilah BWF World Tour Finals sebagai turnamen tutup tahun yang digelar pada awal tahun.
Ketika masih bernama BWF Superseries Finals, turnamen yang seharusnya digelar pada akhir 2010, digelar pada Januari 2011.
3. Tanpa China dan Jepang
Dua negara kuat bulutangkis, China dan Jepang, tidak memiliki wakil pada turnamen tutup tahun ini. Bukan karena tidak ada pemain mereka yang lolos kualifikasi, tetapi karena tidak ada perwakilan dua negara ini yang berangkat ke Thailand.
China sudah memutuskan untuk tidak mengirimkan pemain ke Thailand dengan alasan demi keselamatan pemain, terkait masih tingginya jumlah kasus positif Covid-19 di Thailand.
Jepang menyatakan mundur pada saat-saat terakhir, menyusul hasil positif Covid-19 Kento Momota. Bukan hanya Momota yang batal berangkat, seluruh tim pun tidak jadi pergi ke Thailand.
4. Jumlah Total Poin Paling Sedikit
Dalam perhitungan poin untuk bisa ikut BWF World Tour Finals (sebelum 2018 bermana BWF Superseries Finals) ada banyak sekali turnamen yang bisa diikuti pemain untuk mendapatkan poin.
Turnamen-turnamen tersebut dikelompokkan menjadi Super 1000, Super 750, Super 500, Super 300, dan Super 100. Poin-poin dari turnamen tersebutlah yang akan dihitung untuk menentukan lolos tidaknya pemain ke BWF World Tour Finals.
Khusus untuk 2020, jumlah turnamen yang dihitung untuk kualifikasi BWF World Tour Finals sangat sedikit, karena terjadinya pandemi. Total turnamen yang berhasil digelar hanya 3 Super 1000, 1 Super 750, 2 Super 500, 2 Super 300, dan 1 Super 100.
Maka tak heran jika total poin yang dikumpulkan para pemain tidaklah besar.
5. Hanya Diikuti 1 Pemain Nomor 1 Dunia
Berdasarkan ranking dunia yang terakhir di-update oleh BWF per 17 Maret 2020, turnamen BWF World Tour Finals 2020 hanya akan diikuti satu pemain pemegang ranking 1 dunia saat ini, yaitu Tai Tzu Ying (tunggal putri/Taiwan).
Pemain nomor satu tunggal putra adalah Kento Momota dari Jepang, yang tidak berangkat ke Thailand. Di sektor ganda putra, pasangan yang terdaftar sebagai nomor satu dunia adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Pasangan Indonesia ini juga tidak berangkat ke Thailand karena Kevin Sanjaya dinyatakan positif Covid-19 sebeum Asian Leg digelar.
Untuk dua sektor lainnya yaitu ganda putri dan ganda campuran, pasangan China merupakan penguasa posisi pertama ranking dunia. Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (ganda putri) dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (ganda campuran) juga tidak berangkat ke Thailand.