Sempat Bingung Bertanding pada Masa Pandemi, Ini Antisipasi Gloria Emanuelle di Swiss Open
FOOTBALL265.COM – Gloria Emanuelle Widjaja, atlet ganda campuran Indonesia, mengaku menjalani rangkaian turnamen Leg Asia 2021 di Thailand dengan perasaan kurang nyaman. Pasalnya, bertanding di tengah masa pandemi Covid-19 ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Bersama sang rekan, Hafiz Faizal, Gloria mencoba menjaga rasa antusiasnya di dalam lapangan untuk memberikan penampilan yang terbaik.
Ditemui secara virtual oleh media pada acara "Ngobrol Bareng Gloria E. Widjaja” yang diinisiasi oleh Tim Humas PBSI melalui zoom pada Rabu (24/2/21), Gloria angkat suara terkait perasaannya kembali aktif di lapangan usai terhenti selama hampir satu lamanya.
“Kalau untuk rasanya, sebenarnya lumayan membingungkan. Soalnya selama di sana (Thailand) kami semua harus mengikuti protokol baru yang belum biasa kami jalani selama di pelatnas seperti apa,” kata Gloria.
“Tapi untuk penampilan di lapangan di mana sih, tidak berpengaruh. Yang penting tanding, ketemu lawan dan tampil maksimal,” kata dia lagi.
Menurutpebulutangkis yang memiliki tinggi 1,82 cm ini, semakin banyak peraturan di luar lapangan yang dipatuhi karena adanya Covid-19 sangat mengganggu kenyamanan, khususnya bagi para atlet.
“Ketika minggu ke-3 dan ke-4 di sana baru terbiasa. Karena biasanya masuk lapangan enggak pakai masker, terus habis latihan masih engap juga harus pakai masker, selesai main harus pakai masker, nah kebiasaan kecil ini yang masih terasa kagok,” tutur Gloria.
1. Antisipasi Untuk Swiss Open 2021
Terkait persiapan menuju Swiss Open yang berlangsung pada 2 – 7 Maret 2021 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Gloria menjawab tidak ada yang lebih penting selain makanan.
Pada penyelenggaraannya, Swiss Open akan menerapkan sistem bubble (gelembung) yang sangat ketat. Itu artinya, ruang gerak semua pihak akan sangat dibatasi dan untuk para pemain akan banyak melakukan kegiatan penting seperti makan, latihan, dan aktivitas lainnya di kamar masing-masing.
“Yang pasti makanan sih, soalnya kan Swiss itu negara dingin dan saya cuma berdiam diri di kamar terus. Kalaupun bisa latihan bersama, paling hanya bisa dua jam saja maksimal,” ujar Gloria.
“Kalau di sana kan sphagetti, pasta, dan makanan khas negara sana lainnya yang kurang (masuk). Jadi yang paling penting bawa nasi dan kompor listrik sih untuk menghangatkan makanan yang dibawa dari Indonesia,” ujar atlet berambut pendek ini.
Ditanya kegiatan apa saja yang dilakukan di kamar selain latihan, Gloria menjawab, “Kalau di kamar ya paling latihan sendiri, work out, dan nontonlah untuk sekadar menghilangkan jenuh."
“Karena di sana kan enggak ada waktu isolasi kan, seperti pertandingan biasa saja jadi fokusnya harus lebih dipersiapkan lagi. Berbeda dengan Thailand kemarin, ketika kami punya waktu tenang selama seminggu untuk isolasi dan latihan,” ujar Gloria.