Pesan Presiden BAM ke 2 Pelatih Asal Indonesia Disorot Media China
FOOTBALL265.COM - Media China soroti pesan Presiden Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) Tan Sri Norza Zakaria kepada dua pelatih asal Indonesia yakni Hendrawan dan Flandy Limpele.
Dua bintang bulutangkis Malaysia yakni Lee Zii Jia dan Aaron/Wooi Yik diketahui sama-sama tersingkir di babak semifinal Swiss Open 2021, Sabtu (06/03/21) di St.Jakobshalle, Basel, Swiss.
Pebulutangkis Lee Zii Jia dikalahkan bocah 19 tahun asal Thailand yakni Kunlavut Vitidsarn dengan skor 18-21, 10-21, sedangkan Aaron/Wooi Yik dikalahkan pasangan Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel dalam pertandingan rubber gim dengan skor 13-21, 21-13, 16-21.
Menyusul hasil yang mengecewakan dari dua bintang bulutangkis Malaysia yakni Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Lee Zii Jia di kompetisi Swiss Open 2021, Presiden BAM Norza Zakaria memberikan reaksinya yang disoroti oleh media China, Aiyuke.
"Bagaimanapun, kami tidak ingin menyalahkan mereka, mereka perlu belajar dengan cepat, Lee Zii Jia perlu kembali ke grup 10 teratas, Aaron-Wooi Yik perlu menembus grup lima besar dunia," katanya.
"Mereka perlu meningkatkan prestasi dengan cepat dan kami ingin pemain muda ini lebih cepat ke depan. Baru-baru ini kami mempromosikan pemain junior menjadi senior.
"Jadi, kami berharap fans bisa memberikan kesempatan kepada para pemain muda ini, jangan menekan mereka karena ini adalah masa depan kami dan ini merupakan investasi untuk masa depan," ujar Norza Zakaria dikutip dari media Berita Harian.
1. Pesan Presiden BAM ke 2 Pelatih Asal Indonesia Disorot Media China
Media China juga menyoroti pesan yang disampaikan oleh Presiden BAM kepada dua pelatih asal Indonesia yakni Flandy Limpele yang menjadi pelatih ganda putra Malaysia, dan Hendrawan yang menjadi pelatih tunggal putra.
Menurutnya Presiden BAM, dua pelatih asal Indonesia itu harus bekerja cepat jika bulutangkis Malaysia ingin meraih hasil maksimal di Olimpiade Tokyo 2020 yang akan bergulir pada pertengahan tahun 2021 nanti.
“Menurut saya jika ingin menggapai impian di Olimpiade, mereka harus mempercepat pemulihannya. Mereka harus melihat apa yang perlu dilakukan," lanjutnya.
"Terutama Hendrawan (pelatih tunggal putra), Flandy Limpele (pelatih kepala ganda putra), apa saja kelemahan dan mereka tidak bisa lagi membuang waktu untuk mengharapkan enam bulan lagi.
"Waktu hampir habis dan mereka harus melihat bagaimana bangkit secepat mungkin. Itu harapan kami ... tanpa tekanan tetapi jika kami ingin medali di Olimpiade, kami harus melakukannya dengan cepat," tutup Tan Sri.